jpnn.com, JAKARTA - Tingginya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. Konsumsi BBM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indonesia yang dulunya dikenal sebagai negara produsen minyak, kini justru beralih menjadi negara pengimpor minyak.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengenalkan bahan bakar alternatif. Salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan adalah biodisel yang terbuat dari minyak nabati atau hewani. Namun siapa sangka jika biodisel dapat diciptakan dari minyak goreng habis pakai atau yang dikenal masyarakat sebagai minyak jelantah.
BACA JUGA: Fakta Mencengangkan Kematian 2 Mahasiswa UII
Sebagaimana hasil penelitian sekelompok mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang berhasil menciptakan biodisel dari minyak jelantah. Oleh tim tersebut, biodiesel yang diperoleh dinamakan BIOTANG (Biodiesel Katalis Ilalang).
Penelitian yang telah digarap oleh tim UII ini berhasil menemukan bahan bakar alternatif masa depan berbahan dasar limbah minyak jelantah dengan bantuan katalis abu ilalang yang merupakan gulma sebagai pengganti solar.
BACA JUGA: 2 Mahasiswa UII Meninggal, Bentuk Tim Investigasi
Salah seorang penggagas ide tersebut, Aditya Sewanggara, mahasiswa Kimia UII angkatan 2015 mengatakan temuan tersebut memakan waktu tiga bulan. Ia melibatkan teman satu tim dari jurusan yang sama yakni Ratih Lestari angkatan 2015; Nur Inayatullah angkatan 2015 yang sekarang berada pada semester IV, dan satu mahasiswa angkatan 2016 yang masih duduk di Semester II yang bernama Yustika.
“Kami berangkat dari keprihatinan maraknya krisis energi yang terjadi di berbagai belahan dunia terutama Indonesia dan permasalahan lingkungan dalam hal ini kami mengangkat minyak jelantah yang hingga saat ini masih menjadi sebuah musuh utama bagi lingkungan karena pengolahan limbah tersebut yang masih belum optimal. Juga permasalahan lingkungan yang lain yaitu ilalang. Di sini kami mengangkat ilalang, karena dalam dekade ini ilalang adalah isu yang hangat diperbincangkan karena adanya indikasi bahwa ilalang adalah pemicu kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia (Riau),” terang Aditya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/7).
BACA JUGA: 2 Mahasiswa UII Meninggal, Begini Versi Polisi
Aditya menyebutkan, inovasi dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah ini berupa kombinasi dari metode elektrolisis dengan katalis. Katalis yang digunakan di sini berasal dari gulma ilalang dimana gulma tersebut sangat mengganggu pertanian dari masyarakat dan seringkali menjadi pemicu kebakaran lahan pertanian.
Menyambung Aditya, Nur Inayatullah mengatakan, adanya pembuatan biodiesel dari minyak jelantah menggunakan katalis abu ilalang tersebut dapat meningkatkan ketersediaan energy yang renewable serta ramah lingkungan dan mengoptimalkan penggunaan ilalang yang selama ini tidak dimanfaatkan yang hingga kini selalu menjadi permasalahan lingkungan.
Dibandingkan bahan bakar konvensional lainnya menurut Inayah, keunggulan dari BIOTANG ini selain ramah lingkungan juga renewable, karena bahan yang digunakan untuk pembuatan BIOTANG sendiri berasal dari dalam negeri sehingga lebih murah. Selain itu, proses pembuatannya yang sangat mudah, dan hanya membutuhkan waktu singkat.
Ratih Lestari juga menambahkan, dengan adanya BIOTANG diharapkan masyarakat Indonesia dapat menghemat 20 persen penggunaan bahan bakar minyak terutama solar, dengan cara mencampurkan 20 persen BIOTANG dengan 80 persen solar.
Ratih menuturkan, bahwa penelitian ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga diharapkan kedepannya BIOTANG memiliki tingkat kemurnian dan kualitas yang lebih baik dan siap untuk dipasarkan.
Kemudian selanjutnya anggota kelompok lainya Yustika, mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam penelitian ini.
Pembuatan BIOTANG ini tidak lepas dari peran Dikti yang telah memberikan suntikan dana Rp 10 juta melalui program kreatifitas mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian dan atas bimbingan dari dosen pembimbing dalam penelitian ini yakni Rudy Syahputra, Ph.D.
“Untuk kedepannya diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat membuat biodiesel dengan sendirinya dan menjadikan negara Indonesia menjadi negara Mandiri Energi,” tutur Yustika.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Curiga Mahasiswa UII Meninggal Dianiaya
Redaktur : Tim Redaksi