Heboh ACT Selewengkan Dana, Wagub DKI: Selama Ini Tidak Ada Masalah

Selasa, 05 Juli 2022 – 19:02 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Foto: Dokumentasi JPNN.com/Kenny Kurnia Putra

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kerja sama pihaknya dengan lembaga pengumpulan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) selama ini tergolong baik-baik saja.

Hal ini dikatakan Riza usai munculnya dugaan penyelewengan dana donasi dari masyarakat oleh para petinggi ACT.

BACA JUGA: Konon ACT Bukan LAZ, Tidak Boleh Himpun Dana Zakat, Infak, dan Sedekah

“Kami dengan ACT berhubungan baik tidak ada masalah yang berarti. Kalau pun ada pemberitaan di media yang kami dengar, yang kami baca tentang ACT, (kerja sama) dengan ACT tetap berlangsung,”

Mantan anggota DPR RI ini berharap masalah yang dihadapi lembaga yang berdiri 17 tanun silam itu cepat selesai.

BACA JUGA: Petinggi ACT Diduga Tilap Uang Donatur, Pimpinan DPR: Harus Diusut Tuntas, Karena...

“Masalah ini segera selesai sehingga kontribusi partisipasi dari pihak ketiga turut serta membangun,” kata dia.

Adapun, pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi program dan kerja sama dengan ACT. Menurut Ariza, yang dilakukan Pemprov sejauh ini masih dalam pengawasan.

BACA JUGA: ACT Diduga Selewengkan Dana Bantuan, Arsul Sani PPP Angkat Suara, Tegas!

“Setiap program yang kami laksanakan kegiatan itu sudah ada SOP-nya. Itu ada yang namanya monitoring, pengawasan, evaluasi, itu sudah menjadi agenda bagi kami,” tuturnya.

Sebelumnya, lembaga kemanusiaan ACT mengalami gonjang-ganjing akibat adanya penyelewengan dana.

Dalam pemberitaaan yang diterbitkan majalah nasional, menyebutkan eks pendiri ACT Ahyudin mendapat gaji Rp 250 juta per bulan.

Selain itu, Ahyudin juga mendapat fasilitas operasional berupa satu unit Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, dan Honda C-RV.

Adapun untuk jabatan di bawah Ahyudin mendapat gaji dan fasilitas yang tak kalah mewah.

Para petinggi ACT mendulang cuan dari anak perusahaan itu. Selain itu, uang miliaran rupiah diduga mengalir ke keluarga Ahyudin untuk kepentingan pribadi, yakni pembelian rumah hingga pembelian perabot rumah.

Ahyudin bersama istri, dan anaknya pun disebut-sebut mendapat gaji dari anak perusahaan ACT.

Aliran dana oleh anak perusahaan itu pun diduga melanggar Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.

Di sisi lain, dugaan penyelewengan dana  juga dilaporkan terjadi di luar Jakarta. Di antaranya, dugaan penggelapan pada program Lumbung Ternak Wakaf di Blora, Jawa Tengah.

Lalu, ACT disebut mendapatkan dana Rp 135 miliar dari Boeing untuk membangun 91 sekolah.

Pembangunan sekolah itu bagian dari kompensasi Boeing kepada keluarga korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.

Namun, sebagian dananya dipakai untuk menutup pembiayaan ACT.

Pada Januari 2022 lalu, pendiri ACT Ahyudin pun mengundurkan diri seusai diminta oleh para pimpinan.

Ahyudin mengeklaim ada 40 orang mendatangi ruang kerjanya.

Dia mengeklaim rombongan itu memaksa menandatangani surat pengunduran diri hari itu juga. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler