jpnn.com - JAMBI - Penerbangan Lion Air JT 601 Jambi-Jakarta terpaksa delay, di bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS), Jambi, Senin (4/4) pagi. Ratusan penumpang merana.
Namun penyebabnya ternyata bukan soal teknis dari maskapai. Pilot JT 601 terpaksa menjalankan prosedur keamanan menyusul adanya penumpang yang mengaku membawa bom. Ternyata itu hanya candaan. Tapi ironisnya, candaan seperti itu dikeluarkan oleh seorang oknum polisi.
BACA JUGA: KPK Pastikan Garap M Taufik Cs
"Ya, ada penumpang yang duduk di bagian belakang, kami serahkan ke sekuriti dan kepolisian bandara," ujar Public Relations Manager Lion Air Andi M Saladin, Senin (4/4) malam.
Andi menjelaskan, pramugari pesawat melaporkan ke pilot ada penumpang yang mengaku membawa bom di dalam tas di kabin.
BACA JUGA: KPK Incar Jaksa Penerima Uang dari PT Abipraya
Sebelumnya, pramugari memastikannya sampai dua kali. Pertama ditanya, oknum polisi ini menjawab batu bata dan bom. Ketika untuk kedua kalinya ditanya, jawabannya sama, batu bata dan bom.
"Setelah dia diserahkan ke pihak keamanan, penumpang lainnya terpaksa boarding lagi. Kejadian ini membuat delay sekitar dua jam," tandas Andi.
BACA JUGA: Politikus Gerindra: KPK Jangan Berpolitik
Soal identitas penumpang ini baru belakangan diketahui bahwa dia memiliki kartu tanda anggota kepolisian. Pihak bandara dan kepolisian daerah pun membenarkan penumpang iseng yang satu ini benar..dia seorang polisi.
Candaan ini juga membuat jadwal penerbangan di Bandara STS Jambi lumpuh sesaat. Situasi di bandara dikabarkan mencekam dan memicu kepanikan. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Loloskan Proyek Jalan, Politikus PAN Terima Fulus Miliaran
Redaktur : Tim Redaksi