jpnn.com, JAKARTA - Pendakwah Ustaz Hilmi Firdausi angkat suara menanggapi heboh video pernyataan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun di media sosial, karena menyamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Firaun.
Dia menegaskan siapa pun, termasuk Jokowi, tidak pantas disebut seperti Firaun.
BACA JUGA: Pernyataan Wamenag Zainut Ditujukan kepada Cak Nun, Tegas
Dalam Islam, Firaun adalah sosok pemimpin atau raja yang diktator, zalim, angkuh, dan mengaku dirinya Tuhan hingga Allah menurunkan azab kepadanya dan para pengikutnya.
"Baik Pak Jokowi maupun Pak Anies Baswedan, saya rasa tidak pantas disebut sebagai Firaun," tegas Pengasuh PPA Yatim Dhuafa Baitul Qur’an Assa’adah itu melalui akun pribadinya di Instagram, yang dikutip Sabtu (21/1).
BACA JUGA: Cak Nun Disidang Keluarga, Dibodoh-bodohkan, Sabrang Menghajarnya Habis-Habisan
Ustaz Hilmi menyinggung nama Anies, karena eks Gubernur DKI Jakarta itu juga pernah dicap seperti Firaun.
"Yang menghujat Cak Nun seharusnya juga melakukan hal yang sama ketika ada yang menghina Pak Anies," kata Ustaz Hilmi.
BACA JUGA: Cak Nun Mengaku Kesambet dan Minta Maaf setelah Menyamakan Jokowi dengan Firaun
Meski demikian, Ustaz Hilmi mengajak semua pihak, termasuk pendukung Jokowi maupun Anies Baswedan untuk menghentikan saling menghujat.
"Yuk hentikan hina menghina, karena perbedaan politik," pesannya.
Ustaz Hilmi kembali mengingatkan semua pihak, termasuk masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial.
"Ingat, jari jemarimu akan dihisab di akhirat nanti," tegasnya mengingatkan.
Cak Nun sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya soal Firaun, Haman, dan Qarun yang telah menyinggung pihak lain.
Tokoh yang juga dikenal dengan julukan Kiai Mbeling itu mengaku kesambet karena mengucapkan hal yang seharusnya tidak dia ucapkan.
“Saya itu barusan disidang sama keluarga. Dihajar, disalah-salahke, digoblok-goblokke (disalah-salahkan, dibodoh-bodohkan, red),” ujar Cak Nun dalam video pendek yang diunggah akun CakNun.com di YouTube. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi