Cak Nun Disidang Keluarga, Dibodoh-bodohkan, Sabrang Menghajarnya Habis-Habisan

Rabu, 18 Januari 2023 – 19:29 WIB
Budayawan cum cendekiawan Emha Ainun Nadjib. Foto: dokumentasi JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, YOGYAKARTA - Cendekiawan cum budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengaku disidang oleh keluarganya setelah ucapannya soal Indonesia dikuasai Firaun bernama Jokowi menuai kontroversi.

Kiai Mbeling -julukan bekennya- menceritakan soal persidangan itu dalam perbincangannya dengan dua personel Letto, Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe) dan Agus Riyono (Patub).

BACA JUGA: Cak Nun Mengaku Kesambet dan Minta Maaf setelah Menyamakan Jokowi dengan Firaun

Perbincangan yang direkam itu diunggah oleh akun CakNun.com di YouTube.

“Saya itu barusan disidang sama keluarga. Dihajar, disalah-salahke, digoblok-goblokke (disalah-salahkan, dibodoh-bodohkan, red),” ujar Cak Nun dalam video berdurasi 2 menit 45 detik itu.

BACA JUGA: Cak Nun dan Firaun

Tokoh asal Jombang, Jawa Timur, yang kini bermukim di Yogyakarta itu mengaku dianggap tidak bijaksana.

Cak Nun mengatakan dirinya melanggar prinsip yang dia ajarkan kepada keluarga maupun jemaah Maiyah binaannya.

BACA JUGA: Demo Ala Cak Nun di Kandang Banteng

“Saya sendiri mengajarkan jangan ngomong siapa, tetapi apa. Itu saya sendiri melanggar,” tuturnya.

Cak Nun menuturkan Sabrang yang notabene putranya juga ikut menyidangnya.

“Termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan (Sabrang ini menghajar saya habis-habisan, red),” tuturnya dalam bahasa Jawa.

Namun, Cak Nun menganggap hal itu sebagai bukti kecintaan keluarganya kepadanya.

"Bagus, kan. Saya, kan, punya anak-anak dan keluarga yang mencintai saya sehingga mengontrol saya," katanya.

Oleh karena itu, Cak Nun meminta maaf. Pertama, tokoh yang juga dikenal sebagai kolumnis itu memohon ampun kepada Allah.

“Saya juga meminta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita, menjadi apa pun, oleh ucapan saya,” ucapnya.

Cak Nun mengaku kesambet sehingga mengucapkan hal yang tidak semestinya.

“Kesambet itu tolong anda pahami sebagai bagian dari hidup manusia,” ujarnya.

Sebelumnya sebuah klip yang beredar di media sosial menunjukkan Cak Nun menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman, sedangkan konglomerat Anthony Salim sebagai Qarun.

“Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan Sepuluh Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," ujarnya.(JPNN.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Nun Sindir Kepemimpinan Nasional: Jangan Sampai 3 Kali


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler