jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump diduga menyewa jasa joki agar lulus ujian masuk perguruan tinggi (PT) setelah ia lulus sekolah menengah atas.
Hal itu diungkapkan keponakan Trump, Mary, dalam buku berjudul Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man.
BACA JUGA: Lagi, Twit Presiden Donald Trump Kena Sweeping Twitter
Mary L. Trump merupakan anak dari Fred Trump Jr, kakak Donald Trump. Mary menulis buku yang disinyalir menguak banyak kehidupan keluarga Trump.
Dalam buku tersebut, Mary menulis bahwa Trump membayar seseorang untuk ikut ujian SAT atas namanya.
BACA JUGA: Tak Mau Dijebak Politik AS, Kim Jong-Un Ogah Bertemu Trump
SAT atau "Scholastic Aptitude Test" merupakan ujian yang wajib diikuti lulusan sekolah menengah atas di AS. Hasil ujian SAT merupakan syarat utama serta penentu proses seleksi masuk perguruan tinggi.
"Skor tinggi yang diperoleh orang bayaran Trump, Mary menambahkan, membantu Donald Trump muda diterima sebagai mahasiswa program sarjana di sekolah bisnis Wharton, University of Pennsylvania yang prestisius," tulis Mary dalam bukunya sebagaimana dikutip oleh New York Times.
BACA JUGA: Twitter Hapus Unggahan Foto Donald Trump
Penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway, saat ditanya wartawan mengenai isi buku tersebut menyebutkan masalah itu merupakan urusan intenal keluarga.
"Dia bukan pasien, dia pamannya (Mary, red)," kata Conway merujuk pada gelar akademik Mary di psikologi klinis. "Saya pikir urusan keluarga diserahkan ke pihak keluarga," kata Conway.
Sementara itu, Sekretaris Urusan Media Gedung Putih Kayleigh McEnany menyebut seluruh isi buku itu adalah kebohongan.
The College Board, lembaga yang mengurusi ujian SAT, belum menanggapi pertanyaan terkait tudingan Mary terhadap Presiden Trump. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil