jpnn.com - PALEMBANG – Kasus “hilangnya” dr Rica Tri Handayani bersama putranya Zafran Alif Wicaksono dan ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, mendorong warga Sumatera Selatan yang punya kerabat tak pulang-pulang tanpa kabar, melapor ke polisi. Mereka khawatir anggota kerabatnya itu masuk anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Hingga kemarin (13/1), sudah ada dua warga Palembang yang melapor. Pengaduan pertama datang dari Taufik (47), warga Kompleks Tanjung Sari, Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni. Kemarin (13/1), dia mendatangi Mapolda Sumsel untuk melaporkan hilangnya sang adik, bersama suami dan kelima anak mereka.
BACA JUGA: Imigrasi Deportasi WNA dari Tiga Negara, Ini Rinciannya
“Adik saya dan keluarganya pindah ke Kalimantan, katanya mau bertani,” ungkap Taufik. Awalnya, yang pergi adalah Zainal (45) bersama tiga anaknya, Hanif, Nia dan La. Lalu, Oktober 2015, menyusul Sukainah (42) dan dua anak lainnya, Wa dan Fa.
Sebenarnya, Taufik tak menaruh curiga karena adiknya pergi bersama anak, menyusul sang suami. Tapi sejak tidak bisa dihubungi lagi dan mencuatnya isu ajaran sesat Gafatar, dia pun merasa khawatir.
BACA JUGA: Kepolisian Kejar Pengedar Obat yang Bikin Teler
Dia makin yakin adik dan keluarganya terkait Gafatar. Saat adiknya pindah, Oktober lalu, Taufik menemukan banyak berkas Gafatar di dalam pakaian lemari pakaian sang adik. Di antaranya, penjelasan tentang AD/ART organisasi tersebut.
Tadinya, Taufik tidak terlalu memikirkan itu. “Aku baru sadar setelah Gafatar dilarang. Jangan-jangan adik aku dan keluarganya ikut organisasi itu,” bebernya. (gti/way/gsm/yun/sam/jpnn)
BACA JUGA: Polisi Tahan 150 Ton BBM, Diduga Ilegal, tapi Diklaim Pemda, Nah Lho..
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Gorontalo Sukses Gerebek Pabrik Miras
Redaktur : Tim Redaksi