jpnn.com, JAKARTA - Diskusi Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) lewat konferensi video melalui aplikasi Zoom mendadak heboh pada Kamis (16/4).
Pasalnya, mendadak muncul gambar tak senonoh di konferensi yang sedang membahas berita hoaks dan misinformasi yang menambah keresahan di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia tersebut.
BACA JUGA: Warning Buat yang Masih Pakai Aplikasi Zoom, Silakan Baca
Tampak dalam video di Zoom muncul gambar dua pria tanpa busana sedang melakukan adegan asusila.
Sontak wartawan dan narasumber yang mengikuti video conference itu turut kaget melihatnya.
BACA JUGA: Google Larang Semua Karyawan Gunakan Aplikasi Zoom, Begini Alasannya
Apalagi diskusi TIK-Talk dengan tema'Kolaborasi Multistakeholder Untuk Memerangi Hoaks dan Diinformasi di Tengah Pandemi Covid-19' itu juga dihadiri berbagai perwakilan kementerian dan juga pakar teknologi sebagai narasumber.
Adapun narasumber yang ikut hadir dalam video itu ialah Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo Widodo Muktiyo, Founder platform analisis media sosial Drone Emprit Ismail Fahmi dan mantan direksi Telkomsel Garuda Sugardo.
BACA JUGA: Ada Penyusup Cabul, Pemerintah Imbau Semua Guru Tidak Gunakan Aplikasi Zoom
Kejadian itu bermula saat Ismail Fahmi membuka diskusi dan memaparkan terkait berita hoaks selama pandemi Covid-19 dan mekanisme big data.
Namun, tiba-tiba kegaduhan pun muncul saat gambar tidak senonoh itu menyusup di antara layar diskusi Zoom.
Penyelenggaran dan peserta melalui obrolan fitur chat ini akhirnya menyadari bahwa diskusi kali ini terkena Zoomboming.
Sebab, undangan terkait diskusi tidak hanya didapat oleh awak media saja, tetapi sudah tersebar di kalangan masyarakat sehingga siapapun bisa ikut serta mengikuti acara itu.
"Mohon maaf atas gangguan teknis yang terjadi. Saat ini kami panitia sedang mempaiki dan terus memantau peserta yang juga join diskusi agar tidak ada bombing. Sekali lagi, mohon maaf," tulis panitia seperti dikutip dari Antara.
Panitia acara diskusi itu akhirnya hanya melanjutkan diskusi sekitar 20 menit dan menyudahinya demi mencegah disusupi gambar-gambar tidak senonoh lainnya dari orang tak dikenal.
Seperti diketahui kejadian aplikasi Zoom disusupi gambar atau video asusila bukan pertama terjadi.
Beberapa waktu lalu insiden serupa juga terjadi di Singapura, di mana seorang guru menggelar sebuah konferensi video melalui aplikasi Zoom untuk melakukan kegiatan belajar.
Namun, mendadak dalam video itu muncul dua pria menunjukkan gambar asusila dan membuat komentar cabul. Padahal di dalam konferensi virtual itu terdapat video siswa.
Atas kejadian tersebut Kementerian Pendidikan Singapura geram dan langsung melakukan penyelidikan pelanggaran itu dan akan ditindak ke Polisi.
"Ini adalah insiden yang sangat serius. Kementerian Pendidikan (MOE) saat ini sedang menyelidiki kedua pelanggaran itu dan kami bakal mengajukan laporan ke polisi," ungkap Directur Divisi Teknologi Kementerian pendidikan Singapura, Aaron Loh seperti dikutip dari Reuters. (mg9/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian