jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni angkat bicara menanggapi berbagai isu tentang kelangkaan obat-obatan hingga vaksinasi Covid-19.
Termasuk soal kisruh obat Covid-19 jenis Ivermectin yang menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) ada hubungannya dengan KSP Moeldoko.
BACA JUGA: Polri Gagalkan Peredaran 6 Ton Sabu-sabu, Sahroni: Bandar Narkoba Memanfaatkan Efek Pandemi
Moeldoko sendiri sudah membantah dengan menyatakan tudingan ICW itu ngawur dan menyesatkan.
"Akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar banyak kisruh tentang obat-obatan maupun vaksin Covid-19 yang beredar di masyarakat. Ini sangat disayangkan karena kondisi kita saat ini masih darurat," ucap Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/7).
BACA JUGA: Moeldoko: Itu Tuduhan Mengawur dan Menyesatkan!
Dia menyatakan dalam masa pandemi seperti sekarang ini seharusnya semua pihak fokus pada pemulihan kondisi tanah air dan tidak mempolitisasi keadaan.
Sahroni juga meminta aparat penegak hukum untuk melakukan pengusutan guna memastikan kebenaran informasi yang berkembang.
BACA JUGA: Ssst, Kejaksaan Menghentikan Penyelidikan Korupsi Proyek Ini, Alasannya...
"Oleh karena itu saya minta polisi dan KPK untuk segera usut kalau memang ada kartel besar obat Covid-19, termasuk bila ada pejabat yang bermain," ucap Sahroni.
Politikus NasDem itu juga mendorong pemerintah fokus pada program vaksinasi dan pendistribusian obat-obatan, terutama ke daerah di tengah masih tingginya pertambahan kasus positif dan penularan Covid-19, termasuk di luar Jawa-Bali.
"Kalau sudah begini pemerintah harus betul-betul all out dalam upaya kita mencapai herd immunity, dan pada saat yang bersamaan juga menyembuhkan mereka yang sakit demi menurunkan angka mortality rate," ujar dia.
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu menekankan bahwa percepatan program vaksinasi Covid-19 dan distribusi obat-obatan harus dijalankan secara maksimal.
"Kuncinya, pada vaksin dan obat-obatan. Jadi, pemerintah perlu memastikan bahwa pengimplementasian keduanya lancar, cepat, dan efektif," pungkas Ahmad Sahroni. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam