Heboh Kehilangan Jabang Bayi dalam Kandungan

Jumat, 22 November 2013 – 08:14 WIB

jpnn.com - MATARAM-Kejadian aneh yang dialami Wulandari, mendapat perhatian Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram. Mereka langsung mengutus pihak Puskesmas Pejeruk melakukan tes medis untuk mengetahui kondisi warga RT 1 Lingkungan Kebun Jeruk, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, tersebut.   

Dari hasil tes kehamilan yang dilakukan pihak puskesmas, Wulandari dinyatakan tidak dalam kondisi hamil. Serangkaian tes seperti tes urine, pemeriksaan kondisi rahim, sama sekali tidak menunjukkan bahwa Wulan dalam kondisi hamil. Bahkan dari sekian tanda kehamilan seperti pembesaran rahim tidak ada pada dirinya. ”Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan dia hamil,” jelas Kepala Dikes Kota Mataram dr H Usman Hadi, kemarin.

BACA JUGA: Ijazah Anak Ditahan, Ortu Berniat Jual Ginjal

Diberitakan kemarin, Wulandari disebut-sebut kehilangan jabang bayi di dalam rahimnya. Hal itu menghebohkan warga sekitar.
Saat dimintai keterangan, perempuan itu memang mengaku sempat melakukan pemeriksaan di Sumbawa pada bulan Februari lalu dan dinyatakan positif hamil. Sejak saat itu ia menjalani hari-hari sebagai orang hamil dan menunggu anaknya lahir.     
Namun selama pindah ke Lombok, Wulan tidak pernah memeriksa kondisi kehamilannya ke bidan setempat. Menurutnya, jika pada Februari sudah dinyatakan hamil mestinya saat ini ia sudah melahirkan.

”Kalaupun keguguran, atau hamil anggur pasti terdeteksi, tapi ini tidak ada,” tandas Usman.

BACA JUGA: Sempatkan Bersepeda dan Antar Cucu Sekolah Sebelum Dilantik

Dia menjelaskan, secara medis ada beberapa jenis kehamilan yang bisa terjadi seperti hamil anggur, atau hamil di luar kandungan. Namun jika itu terjadi, pasti akan terdeteksi dari hasil tes.

Usman tidak berani menyimpulkan penyebab Wulan mengaku bayinya hilang di dalam kandungan. Ia pun menepis dugaan disebabkan makhluk gaib, sebab tidak ada di dalam kitab medis yang membenarkan hal itu. ”Siapa bilang. Saya pikir tidaklah,” bantahnya.

BACA JUGA: Mekarkan Moni, DPR Minta Rekomendasi Gubernur Papua

Usman mengakui, kasus serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu di Kota Mataram. Namun dalam kasus itu, sang wanita berpura-pura hamil dengan memasang alat di perutnya. Tujuannya adalah untuk motif warisan. ”Tapi dalam kasus ini tentu beda. Mungkin tidak seperti itu,” katanya. (ili)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sunat Gaji Anggota, Kasatpol PP Ditahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler