jpnn.com, JAKARTA - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmotang membeberkan cara hidup dan filosofi lembaga antirasuah itu dalam menerapkan nilai-nilai kesederhanaan. Hal ini disampaikannya menanggapi isu gaya hidup mewah Ketua KPK Firli Bahuri yang ketahuan menggunakan helikopter saat mengunjungi kampung halamannya di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
"Mengapa pendahulu di KPK memuat nilai nilai RI KPK yaitu, religius, integritas, kepemimpinan, profesional dan keadilan. Saya dengar religius diganti dengan entah apa. Religiusnya hilang, jadi kontraproduktif dengan sila Pertama Pancasila," kata Saut saat dihubungi, Minggu (28/6).
BACA JUGA: Kasus Nurhadi, Irene Wijayanti Diperiksa KPK, Siapa Dia?
Saut menerangkan, nilai-nilai itu kemudian dikembangkan di KPK era kepemimpinannya menjadi jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, berani, Adil. Namun, Saut mendengar nilai-nilai tersebut kini sudah diganti saat kepemimpinan Firli Bahuri.
Saut memandang nilai kesederhanaan sebenarnya sangat vital bagi penegak hukum terutama di KPK. Saut menceritakan pengalamannya saat baru menduduki jabatan di KPK pernah dikritisi habis-habisan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).
BACA JUGA: Begini Penjelasan Ketua KPK soal Kerugian Negara di Kartu Prakerja
Saut mengaku saat itu dikritisi karena menggunakan mobil Jeep Rubicon.
"Langsung saya jual dan beli tanah, walaupun saya sempat marah dalam hati. Hai, itu beli mobil bukan gue dapat ngerampok! Hasil tabungan, DP dibantu orang tua dan seterusnya, cita-cita sejak kuliah tahun 80-an mau beli Jeep kesampaian pada 2014, masuk KPK pada 2015, langsung dijual," kata Saut.
BACA JUGA: Ketua KPK Firli Bahuri Kembali Diadukan ke Dewas, Perkara Apa Lagi?
Saut juga mengatakan bahwa dirinya sangat hobi pelesiran atau traveling. Namun karena dituntut harus hidup sederhana, maka Saut selama menjabat membunuh hobinya itu.
"Asli empat tahun di KPK enggak ke mana-mana, karena berisiko. Risiko ini yang tidak banyak dipahami, termasuk resiko penilaian publik yang dampaknya kembali lagi ke nilai-nilai yang ada," tandas Saut. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga