jpnn.com, SAMARINDA - Beberapa nasabah bank mengeluhkan raibnya sejumlah uang mereka di tabungan. Keluhan yang dituangkan di Facebook kemudian menjadi viral.
Dari pantauan Kaltim Post (Jawa Pos Group), akun Facebook bernama Muchlis Arek Svy mengunggah tentang berkurangnya saldo di rekening bank miliknya.
BACA JUGA: Tabungan Nasabah Rp 5 Miliar Hilang di Bank, ke Mana Duitnya ?
“Maaf gan mau tanya. Barusan saya dari ATM BNI. Rencana mau narik uang tunai. Tapi saldo saya kok tiba-tiba berkurang Rp 10 juta sendiri. Mau ke bank sudah tutup,” tulisnya dibagikan ke grup Facebook Bubuhan Samarinda, Minggu (2/6).
Unggahan Muchlis itu kemudian ditanggapi oleh ribuan orang. Bahkan banyak pula yang membagikan unggahan itu. Di antara mereka yang ikut berkomentar, juga ada yang mengaku mengalami kasus serupa. Ada pula yang menyebut, kasus itu merupakan skimming.
BACA JUGA: Saudara Jauh Prabowo Subianto Segera Diseret ke Meja Hijau
Muchlis yang coba dikonfirmasi Kaltim Post belum merespons. Ajakan pertemanan di akun Facebook-nya belum dikonfirmasi. Begitu juga saat awak Kaltim Post mengirim pesan pribadi melalui fasilitas Facebook Messenger, juga belum direspons hingga tanggal 3 Juni, malam.
BACA JUGA: Rekrutmen CPNS 2019, Berharap Ada Formasi Khusus Honorer K2
BACA JUGA: Berkas Perkara Lengkap, Kerabat Jauh Prabowo Segera Disidang
Dikonfirmasi soal itu, Pimpinan Cabang BNI Samarinda Nova Christo mengaku sudah mendengar ramainya pembahasan saldo nasabah yang hilang. “Saya sudah dengar, tapi tahunya lewat grup di Facebook,” ujar pria yang akrab disapa Pak Ito itu.
Namun menurutnya, masalah itu merupakan hal yang wajar bagi netizen berkeluh kesah di media sosial (medsos). “Namanya juga orang kehilangan,” tambahnya. Pada intinya, lanjut dia, apa yang disampaikan nasabah, pihaknya sudah melakukan inventarisasi dan bakal diteruskan ke kantor BNI pusat.
Bicara terkait dana yang hilang, bank tempatnya bekerja masih menelusuri terlebih dahulu. “Kalau memang permasalahan itu benar-benar kesalahan dari pihak bank, kami tetap bertanggung jawab,” tegas Ito.
Sayangnya, lantaran sekarang dalam masa cuti Lebaran, dia meminta nasabah untuk menunggu hingga operasional bank kembali normal. BNI sejauh ini belum ada langkah terkait koordinasi dengan kepolisian. “Kami masih ingin pemeriksaan di internal dulu,” ujarnya.
Dia juga belum bisa memastikan, yang menimpa nasabah disebut skimming atau sejenisnya. Namun, sesegera mungkin nasabah bisa mendapat kejelasan dari masalah yang tengah ramai diperbincangkan tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menyebut, pihaknya belum menerima laporan dari nasabah bank atau korban yang mengalami berkurangnya saldo tabungan secara tiba-tiba. “Saya memang lihat ramai posting di medsos. Tapi yang jelas kasus seperti itu tidak bisa sembarangan juga,” ungkapnya.
Menurut perwira melati satu yang ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, dia juga tak bisa memastikan apakah ada sangkut-pautnya dengan penggunaan virtual private network (VPN). “Waktu itu (22 Mei) juga ramai tuh membahas pakai VPN. Tapi katanya data bisa bocor, makanya saya enggak pakai,” sambungnya.
Dia menilai, hal yang sedang ramai dibicarakan itu juga belum tentu kebenarannya. “Kalau memang ada laporan, penyelidikan kami pasti berjalan,” sambungnya.
Namun, lanjut Sudarsono, tim Siber Reskrim Polresta Samarinda bakal menelusuri maraknya keluhan masyarakat tentang saldo yang berkurang tiba-tiba itu.
Kaltim Post juga berusaha mengonfirmasi salah satu pemilik akun bernama Rahmawati. “Ya, Mas. Pas ngambil lagi ada gangguan,” ujarnya.
Namun sudah berkoordinasi dengan pihak bank. Dia mengaku saldo di tabungannya di salah satu bank berkurang. “Diminta kembali 20 hari lagi,” balasnya. Ditanya lebih jauh, pemilik akun dengan pengikut ratusan itu enggan membalas.
Kembali ke Sudarsono, pihaknya masih mencari sumber informasi terkait beberapa akun yang sempat menuliskan komentar perihal kehilangan uang di tabungan. “Meski belum ada laporan, anggota juga ingin memastikan dan mengecek langsung ke pemilik akun,” tegasnya.
Ramai di media sosial soal maraknya nasabah bank di sejumlah daerah di Kaltim kehilangan uang tabungan mereka.
Dari Balikpapan, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Ade Yaya Sunarya menjelaskan pihaknya belum menemukan adanya indikasi perbuatan pidana yang berkaitan dengan kejahatan transaksi ilegal yang sedang hangat diperbincangkan warganet. “Belum ada laporan resmi maupun informasi terkait kejadian ini,” ucap Ade, Senin (3/6).
Sementara itu, dikonfirmasi ke salah satu Pemimpin Cabang Bank BNI Sudirman, Bintara menyebut pihaknya belum menerima laporan adanya nasabah yang bermasalah dengan kasus ini. “Belum ada laporan di pihak kami,” singkat Bintara. Namun saat ditanya lebih jauh soal tingkat keamanan bank mencegah kerugian nasabah, dia belum bisa menjelaskan lantaran sedang menyetir untuk mudik. (rdh/*/dra/rom/k16)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doorr! Buronan Pembobolan Bank Ditembak Polisi
Redaktur & Reporter : Soetomo