jpnn.com, SEKADAU - Sebanyak 25 pelajar SMP Negeri 1 Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, Kalbar, aksi gores tangan. Kepala SMPN 1 Sekadau Hilir, Albinus SPd, awalnya ketika diwawancara Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) tak ingin peristiwa itu diekspos media massa.
Makanya ia pun tidak memberikan laporan kejadian itu ke Dinas Pendidikan Sekadau maupun pihak lain di luar sekolah. Namun karena sudah sudah menyebar, ia pun mengaku pasrah kejadian itu diberitakan.
BACA JUGA: Braakk! Pensiunan TNI Kecelakaan Maut, Astaga Kondisinya
“Mau gimana lagi. Sudah banyak yang tahu,” katanya kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Aksi gores tangan massal itu diketahui dilakukan para pelajar dalam kurun dua hari sejak Senin (15/10) dan Selasa (16/10). Informasi yang didapat, para pelajar melakukan aksi gores tangan dengan menggunakan silet, penggaris atau pun jarum.
BACA JUGA: Berita Terbaru Pembunuhan Sadis Terhadap Bu Supinah, Ngeri!
Luka yang ditimbulkan memang tidak terlalu parah. “Hanya bekas merah. Kalau pun berdarah, hanya sedikit,” jelas Albinus.
Kejadian tersebut terungkap setelah salah seorang guru melihat ada yang tak lazim di lengan salah satu muridnya. Setelah dikroscek, ternyata pelajar tersebut baru saja melakukan aksi gores tangan.
BACA JUGA: Bu Supinah Dibunuh Secara Sadis di Rumah, Astaga Kondisinya
Menurut Albinus, aksi gores tangan itu tidak dilakukan di sekolah atau saat jam pelajaran. Mereka melakukannya di luar sekolah tanpa sepengetahuan orangtua.
“Sebenarnya ini bukan kewenangan kita. Tapi karena murid kita, ya tentu kita juga memiliki rasa kepedulian,” ucapnya.
Sebagai bentuk kepedulian, pihaknya sudah mengundang para orangtua pelajar yang melakukan aksi gores tangan dan komite sekolah, Rabu (17/10). Para orangtua mengaku bersyukur ada kepedulian dari pihak sekolah.
Para pelajar yang melakukan aksi gores tangan tersebut, mayoritas perempuan. Keseluruhan merupakan pelajar kelas VII atau kelas I SMP. Albinus mengaku menyesalkan atas kejadian tersebut. Apalagi dari sebagai pelajar, banyak yang berpestasi.
Untuk sementara, para pelajar yang melakukan aksi gores tangan diberikan pembinaan oleh pihak sekolah.
Pembinaan dimaksud, dengan memberikan bimbingan rohani oleh para guru agama dan guru-guru lain yang peduli. Konsekuensinya, mereka harus pulang terlambat setengah jam dari siswa lainnya untuk mengikuti pembinaan sesuai agama masing-masing.
“Kalau biasanya murid lain pulang jam 13.30 WIB, mereka harus terlambat setengah jam,” ucap Albinus.
Dijelaskan dia, pelajar melakukan gores tangan karena ikut-ikutan aksi serupa yang beredar di Media Sosial (Medsos). “Kata siswa kita, ada lihat videonya di Youtube. Nanti kalau masih ada, kita panggil BNN,” pungkasnya.
Informasi yang didapat Rakyat Kalbar, sejumlah pelajar itu melakukan aksi gores tangan karena terinspirasi video di Medsos.
“Lihat youtube,” kata salah seorang pelaku saat dimintai keterangan oleh pihak sekolah.
Pelaku lainnya juga mengutarakan hal yang sama. Ia mengaku hanya ikut-ikutan rekannya yang lain. “Buat senang-senang saja,” ujarnya saat ditanyai warga soal aksi gores tangan massal itu.
Terpisah, Bupati Sekadau Rupinus SH MSi mengaku terkejut dengan aksi gores tangan massal yang dilakukan pelajar SMPN 1 Sekadau. Ia pun berjanji akan segera menindaklanjuti informasi tersebut. “Saya baru tahu. Kebetulan lagi di luar daerah,” ujar Rupinus kepada Rakyat Kalbar via selulernya.
Kepala Dinas Pendidikan Sekadau, Losianus SPd Msi juga mengakui baru mendapat informasi soal aksi nekat para pelajar SMPN 1 Sekadau Hilir itu, Kamis (18/10) sore. Hanya saja, informasi tersebut belum bersifat laporan resmi.
“Tadi kepala sekolahnya ada telepon melapor ke saya. Cuma laporan tertulis atau laporan resminya belum,” ujar Losianus saat dihubungi Rakyat Kalbar. (abd/arm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik - detik Suami Bunuh Istri Dipicu Masalah Kayu Bakar
Redaktur & Reporter : Soetomo