Heboh Pencabulan Santriwati di Bandung, Kombes Kusworo: Pelaku Berpindah-pindah

Rabu, 17 Agustus 2022 – 08:24 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan santriwati di Kabupaten Bandung, Jabar sedang diusut polisi. Foto: Ricardo/JPNN com

jpnn.com, BANDUNG - Tim Polresta Bandung, Jawa Barat sedang mengusut kasus pencabulan santriwati yang diduga dilakukan oknum pimpinan pondok pesantren di Katapang, Kabupaten Bandung.

Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengaku sudah mengerahkan anak buahnya mengecek lokasi sesuai laporan korban.

BACA JUGA: Kamaruddin Ungkap Kejadian di Magelang, Ferdy Sambo Tinggalkan Pesta, Bu Putri Happy

Namun, saat ini terduga pelaku yang konon seorang kiai sudah tidak tinggal di pondok tersebut.

"Karena sudah bercerai dengan istrinya, sehingga keberadaannya sekarang berpindah-pindah,” kata Kombes Kusworo saat dikonfirmasi pada Selasa (16/8).

BACA JUGA: 3 Catatan PBHI soal Kasus Brigadir J, Cermati Poin Terakhir, Kapolri Perlu Tahu

Perwira menengah Polri itu memastikan bakal menetapkan terduga pelaku sebagai tersangka jika penyidik mengantongi dua alat bukti.

"Ketika dua alat bukti ini cukup maka kami akan tetapkan tersangka, dan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan," ujarnya.

BACA JUGA: Di Hadapan Jokowi, Bamsoet Beber Ancaman Mengerikan Bulan Depan

Hingga kini polisi masih mendalami kasus dugaan pencabulan santriwati tersebut dengan meminta keterangan dari para saksi, termasuk para korban.

Pimpinan sebuah ponpes sebelumnya dilaporkan ke Polresta Bandung atas dugaan pencabulan terhadap para santriwati.

Pencabulan ini disebut sudah terjadi sejak tahun 2016 dengan jumlah korban mencapai 13 orang.

Kuasa hukum korban, Deky Rosdiana mengatakan terlapor merupakan seorang kiai di ponpes tempat kliennya menimba ilmu.

"Pelaporan ini terbongkar baru-baru ini," ujar Decky saat dihubungi JPNN Jabar, Senin (15/8).

Dugaan pencabulan santriwati itu terungkap setelah adanya curhatan dari korban.

BACA JUGA: Kasat Narkoba AKP ENM Ditangkap Tim Bareskrim, Ditemukan Sabu-Sabu & Uang Sebanyak InI

"Kiai ini masih membuka praktik pengobatan. Kami juga harus menindaklanjuti, kalau tidak maka akan terus menerus kejadiannya," ucap Decky.

Dari kesaksian korban, terduga pelaku menjalankan aksi bejatnya dengan mengelabui para korban menggunakan bahasa-bahasa yang takzim.

Terduga pelaku memanfaatkan karakter santriwati yang patuh kepada kiainya.

"Akhirnya (korban) diperdaya dengan bahasa-bahasa 'nanti tidak berkah ilmunya, secara hukum harus nurut gurunya’, ya, bahasanya begitu," kata Decky. (mcr27/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler