Heboh Penipuan Modus Kurir Paket Menguras Saldo Tabungan, Ini Cara Pelaku Beraksi

Minggu, 22 Januari 2023 – 15:01 WIB
Penipuan modus kurir paket yang bisa menguras saldo tabungan Anda. Waspadalah! Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - PALANGKA RAYA – Heboh Penipuan Modus Kurir Paket, Ini Cara Pelaku Beraksi & Tips Agar Tak Jadi Korban.

Saat ini sedang heboh kasus penipuan bermodus kurir paket yang mengirim foto via WhatsApp atau sniffing yang bisa menguras saldo tabungan korban dengan meretas data-data mobile banking korban.

BACA JUGA: Hati-Hati Terima Aplikasi Berbahaya Melalui Pesan Kurir Paket, Uang di M-Banking Bisa Lenyap

Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin meminta warga mewaspadai penipuan modus terbaru yang memanfaatkan perkembangan teknologi itu.

"Penipuan modus ini dilakukan dengan mengirimkan pesan WhatsApp yang berpura-pura menjadi kurir paket yang menyertakan sebuah file dalam bentuk file yang dilengkapi nama APK (aplikasi) di belakangnya," kata Fairid di Palangka Raya, Minggu (22/1).

BACA JUGA: Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Ini 5 Ciri-Cirinya

Dia menjelaskan, sniffing dilakukan oleh hacker atau penipu dengan tujuan untuk mencuri data dan informasi penting pengguna telepon genggam lewat jaringan internet.

Jenis data yang dicuri dapat berupa nama akun, password m-banking, email, informasi kartu kredit serta berbagai data penting lainnya.

BACA JUGA: Bareskrim: Waspada Penipuan Modus APK dan Link Phishing

Saat pengguna mengklik file yang dikirim oknum tersebut, sniffing akan menyusup pada gadget atau perangkat korban.

Pelaku akan memasukkan sebuah program atau aplikasi berbahaya untuk mencuri data-data korban.

Pada penipuan modus ini saldo rekening milik korban, yang telpon genggamnya dilengkapi aplikasi m-banking dapat dibobol atau dikuras.

Tips Mencegah jadi Korban Penipuan Modus Sniffing

Kepala Dinas Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo), Saipullah mengatakan, dalam rangka meningkatkan antisipasi munculnya korban penipuan bermodus sniffing, pihaknya menggencarkan sosialisasi pencegahan penipuan yang memanfaatkan perkembangan teknologi itu.

"Pertama, jangan asal mengunduh aplikasi atau mengeklik tautan yang dikirim melalui SMS/WhatsApp/email.”

Pastikan dan cek keaslian nomor telepon/SMS/WhatsApp dengan cara menghubungi call center resmi perusahaan," katanya.

Kemudian, pengguna sebaiknya hanya mengunduh aplikasi resmi dari sumber yang terpercaya.

Misalnya, website resmi perusahaan, App Store atau Play Store.

Aktifkan notifikasi transaksi rekening dan selalu cek riwayat rekening secara berkala.

"Ketiga, jangan lupa untuk mengganti password (kata sandi) apapun yang ada di dalam ponsel secara berkala.”

“Selain itu, jangan menggunakan jaringan publik ketika ingin bertransaksi keuangan," kata Saipul. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler