Heboh sosok Pak Tua Berhati Mulia, Suka Menambal Jalan Berlubang tengah Malam

Kamis, 14 Mei 2015 – 06:03 WIB
Abdul Syukur alias Pak Tuwek sedang menambal Jalan Gembong Rabu malam (13/5). Foto: WS Hendro/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA - Sosok pria tua bernama Abdul Syukur, 65, sedang mendapat perhatian sebagian warga Surabaya. Ini gara-gara tindakan Pak Dul yang suka menambal jalan berlubang secara mandiri, muncul di Facebook dan menyebar secara viral di berbagai media sosial.

Pria yang juga kerap dipanggil Pak Tuwek (Pak Tua) itu menambal jalan berlubang yang setiap hari dilaluinya sebagai tukang becak. Biasanya dia mangkal di depan ITC Surabaya.

BACA JUGA: Antisipasi Libur Panjang, Siagakan 32 Kapal

Usia, tampaknya, tidak membuat dia rapuh. Setelah menarik becak, pukul 21.00 biasanya dia mulai melakukan aktivitas mulia itu. Jalan berlubang yang ditambalnya adalah yang menurut dia bisa mencelakakan orang. Kadang juga atas permintaan warga sekitar.

”Jalan terakhir yang saya tambal Jalan Tembaan, Gembong, Gembong Tebasan, dan Tambak Rejo,” ungkap pria asli Surabaya tersebut.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Undang Bos Facebook Mark Zukerberg, untuk Apa Ya?

Sebuah lubang biasanya dia kerjakan beberapa hari. Berbekal palu berukuran sedang, Pak Dul memukuli batu-batu besar yang diangkutnya menjadi pecahan yang lebih kecil. Selain batu, lubang itu ditutup dengan bongkahan aspal sisa jalan. Dia menambal jalan mulai pukul 21.00 hingga 02.00. Untuk sekali angkut, dia bisa membawa 2–3 kuintal batu dan aspal di atas becaknya.     

Pak Dul yang bekerja sebagai tukang becak sejak 1968 itu mengatakan, dirinya sering mendapat ucapan terima kasih dari warga. Tapi, tidak jarang ada yang menganggapnya sebagai orang gila.

BACA JUGA: Bendera Malaysia jadi Barang Bukti Sidang Narkoba

”Kon iku wong gendeng. Lapo ngono iku? Oleh duit ta?” kata Pak Dul, menirukan beberapa orang yang mengejeknya karena menambal lubang di jalan tanpa diberi upah oleh siapa pun.

Tapi, Pak Dul tidak peduli. Dia tetap menambal lubang jalan yang membahayakan. ”Pokoknya, kalau naik becak mak yut-yut dan bikin oleng atau mau jatuh, embong itu harus ditambal,” ujar pria yang hampir seluruh rambutnya beruban tersebut.

Motif pria kelahiran 1950 itu sederhana sekali. Dia mengatakan, jika tidak mampu bersedekah dengan harta, dirinya ingin bersedekah dengan tenaga atau apa saja yang bisa dilakukannya.

Dari sana, karena sering melihat pengendara motor terjebak di jalan yang berlubang, dia pun menambalnya. Penyuka ceramah Mama Dedeh itu berharap, yang dilakukannya menjadi amalan nanti.

”Jalan rusak biasanya akan bikin motor itu ngguling, kalau jatuh dan disambar mobil di belakang bagaimana?” ujar pria warga Tambak Sigaran Barat Gang II No 27 itu. Meski, sepengetahuan dia, belum ada kejadian pengendara tewas di lubang jalan.

Biasanya Pak Dul mengambil batu-batuan dan bongkahan aspal dari sekitar Tambak Adi, dekat PDAM. ”Warga sana suruh ambil. Ndak papa,” lanjut bapak dua anak itu. Dia mengaku sejak 10 tahun silam sering menambal lubang di jalanan.

Wajahnya penuh keriput. Namun, cara bicaranya masih lancar dan bisa dimengerti. Ingatannya juga kuat. Dia mampu menyebut nama jalan-jalan yang ditambalnya dengan lancar. Bukan hanya itu, Pak Dul juga nyambung saat berbicara dengan tukang becak atau pelanggan becaknya tanpa terlihat pendengaran yang terganggu.

Pak Dul juga dengan lancar berbicara bahasa Indonesia. ”Biasanya kalau di sekitar rumah, saya dipanggil Dul. Kalau dekat sini (ITC-Red) saya dipanggil Pak Tuwek. Ndak kenal kalau Pak Dul,” ujarnya.

Pendapatan Pak Dul memang tak seberapa. Saat ramai, dia mendapat Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per hari. Namun, jika sepi, sehari dia hanya mengantongi Rp 12 ribu. Sekali jalan, umumnya dia mendapat Rp 6 ribu–Rp 7 ribu.

Prinsipnya, tindakannya itu dilakukan dengan sukarela. ”Saya niatnya ya ikhlas. Tapi, kalau dikasih ya dianggap rezeki. Alhamdulillah,” ungkapnya.

Sementara itu, Sumaji, seorang ibu penjaga warung terdekat rel Embong Tebasan, mengatakan, pria tua itu memang sering mangkal di depan ITC. Dia juga mengamini semua yang dilakukan Pak Dul. ”Iya, Pak Tua itu memang mbenerin lubang di rel sana,” katanya. (aya/c7/ayi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Kearifan Lokal yang Bisa Selesaikan Sabda Raja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler