Heboh Tahanan Tewas dengan Kondisi Telinga Berdarah, AKBP Mulkafin Bilang Begini

Jumat, 06 Mei 2022 – 18:05 WIB
Kapolres Muna AKBP Mulkafin memberikan penjelasan terkait kematian salah satu tahanan. Dok Humas Polri

jpnn.com, MUNA - Kapolres Muna AKBP Mulkafin buka suara terkait tewasnya salah satu tahanan bernama La Amis Ando pada Rabu (4/5) setelah dilakukan penangkapan oleh anak buahnya.

Perwira menengah Polri itu menuturkan Amis Ando meninggal dunia pada Rabu pukul 08.30 di UGD Rumah Sakit Raha, Kecamatan Kotabu, Muna.

BACA JUGA: Amis Ando Tewas Setelah Ditahan 12 Jam, Darah Keluar dari Telinga, Keluarga Bilang Begini

Amis sebelumnya ditangkap pada Selasa (3/5) pukul 21.00. Ketika itu aparat mendapat laporan dari seorang wanita bernama Wa Halu.

Korban melapor didatangi pelaku ke rumah dengan membawa senjata tajam (sajam).

BACA JUGA: Amis Ando Tewas Setelah 12 Jam Ditahan Polisi, Propam Langsung Turun Tangan

“Kami tindak lanjuti dan langsung mendatangi lokasi. Selanjutnya piket reskrim membawa La Amis ke polres pada pukul 21.00,” kata kapolres dikutip dari situs resmi Humas Polri, Jumat (6/5).

Menurut kapolres, pada saat dibawa ke kantor polisi Amis dalam kondisi mabuk berat sehingga dipersilakan duduk di ruang piket.

BACA JUGA: Iptu Edi Mendatangi Sel Tahanan, Lihat Itu Kondisi Penghuninya

“Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan sehingga korban istirahat dan korban sempat tertidur di kursi,” kata kapolres.

Kemudian pada pukul 01.00 dini hari, Amis terbangun dan berteriak sambil menendang pintu ruangan dan juga meja yang ada di ruangan.

“Kondisi dia dalam keadaan mabuk berat sehingga anggota kami tidak melakukan tindakan hanya sekadar menenangkan diri,” kata kapolres.

Perwira dengan pangkat dua melati di pundak itu menambahkan Amis memang mabuk berat tetapi masih bisa diajak komunikasi.

“Malam itu pula anggota menanyakan terkait dengan ancaman dan membawa senjata tajam. Korban mengaku dirinya tidak ingat,” ujar kapolres.

Selanjutnya pada pukul 05.00, korban buang air besar di celana. Petugas piket Polres Muna lantas menghubungi istri korban dengan mendatangi ke rumah.

“Oleh istrinya disampaikan bahwa dia tidak mau datang dan hanya menitipkan pakaian-pakaian korban kepada anggota reskrim,” kata kapolres.

Dikarenakan istrinya tidak datang menjenguk Amis, maka korban membersihkan dirinya sendiri di kamar mandi. Setelah itu korban langsung istirahat kembali di ruangan sambil diawasi anggota.

“Beberapa saat kemudian korban mengeluh pusing dan langsung tidak sadarkan diri. Namun sebelum itu korban selalu bicara bahwa dirinya sudah tobat untuk mabuk,” beber kapolres.

Melihat kondisi Amis mengeluh pusing dan sudah tak sadarkan diri, anggota piket reskrim berserta penjaga provos langsung membawa korban ke rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan beberapa tindakan medis, korban dinyatakan meninggal dunia kurang lebih pukul 8.30 WIB.

“Hasil pemeriksaan pihak rumah sakit disampaikan tidak ada tanda tindakan kekerasan di tubuh korban,” kata kapolres.

Orang nomor satu di Polres Muna ini berjanji akan mengirim sampel darah, air liur, hingga tinja ke laboratorium.

“Karena dianggap mengandung zat kimia sehingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata kapolres.

Kasus ini mendadak heboh karena pihak keluarga yang tidak terima melihat kondisi jasad korban. Dari pengataman keluarga, leher korban terdapat lebam dan telinga mengeluarkan darah. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahanan Kaget Didatangi Propam


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler