Heboh Telur Diduga Palsu, Direbus Malah Kenyal

Sabtu, 21 Oktober 2017 – 06:20 WIB
Telur. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Noermansyah, warga Jalan Masjid Suhada/Jamin Ginting Gang Bersama Nomor 5, Padangbulan, Medan Selayang, Sumut, mengaku menemukan telur diduga mengandung unsur plastik atau sintetis.

Kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group) Noermansyah menceritakan, penemuan telur yang diduga palsu itu diketahui saat dirinya hendak mengecek hewan peliharannya yakni burung kenari, pada Jumat (20/10) pagi.

BACA JUGA: Rokok Sembarang Tempat, Siap Kena Denda Rp 50 Juta

Dia mendapati telur yang sudah direbus sebelumnya, dalam kondisi berantakan di sangkar burung dan tidak dimakan.

"Biasanya, burung kenari apabila dikasih makan telur selalu habis dan tak tersisa. Namun, entah kenapa dikasih telur tersebut enggak dimakannya dan malah diacak-acak. Itulah, sisa telur tersebut saya ambil dan ternyata teksturnya kenyal yang diduga mengandung plastik atau karet," ujar Noermansyah.

BACA JUGA: Top, Hakim Vonis Mati Kurir Narkoba Ini

Dijelaskannya, telur itu diperoleh dari istrinya yang dibeli dari Pasar Sembada Jalan Jamin Ginting, Medan.

Sekarang, telur diduga palsu ini hanya tinggal satu butir yang masih mentah. Sedangkan yang telah direbus, tersisa separuh saja.

BACA JUGA: PNS Dilarang Gunakan Elpiji 3 Kg

"Telur ini dibeli istri saya pada hari Minggu (15/10) lalu, sebanyak 15 butir dan selalu berbelanja di sana. Sekarang, telur tersebut hanya tinggal 1 butir lagi yang belum dikonsumsi," ucap pria yang hobi memelihara burung ini.

Dia menyebutkan, selain dikonsumsi untuk makanan burung, telur tersebut juga digoreng untuk sarapan anaknya.

Namun, ia tak mengetahui pasti berapa banyak jumlahnya. "Sudah sempat dimakan sama anak saya telurnya pas sarapan," sebutnya.

Menurutnya, apabila dilihat secara fisik sebelum diolah, tekstur telur yag diduga mengandung plastik dan karet tak jauh berbeda dengan umumnya.

Akan tetapi, apabila sudah diolah atau direbus dan didiamkan beberapa jam, maka akan tampak hasil yang berbeda.

"Saya berharap jangan sampai beredar luas, karena sungguh berbahaya apabila dimakan oleh anak-anak bahkan balita. Untuk itu, dimohon kepada pihak berwenang dapat menyelidiki kebenaran kandungan dari telur tersebut," tukasnya.

Menyikapi temuan telur diduga mengandung plastic atau karet ini, Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan langsung bergerak mencari kebenaran informasi tersebut.

Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan langsung mendatangi rumah Normansyah. Bahkan, petugas Dinas Ketahanan Pangan Medan juga sudah mengambil sampel telur itu untuk diperiksa di laboratorium.

"Pengakuannya, telur itu dia beli dari Pasar Sembada pada 15 Oktober lalu. Selanjutnya, telur itu sebagian dia rebus. Sebagian lagi disimpan di kulkas. Kemudian telur yang direbus itu diberinya untuk makanan burung. Besok paginya, dilihatnya tidak mau burungnya makan dan telurnya agak mengeras. Sementara telur yang di kulkas tidak ada masalah, bagus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos.

Menyikapi ini, Muslim mengaku tidak begitu yakin kalau telur itu berbahan plastik atau sintetis. Terlebih jika dilihat dari sisi ekonominya, harga produksi telur plastik pasti lebih mahal dari harga jual telur itu di pasaran.

Namun begitu, Muslim mengaku akan tetap memeriksakan sampel telur itu ke laboratorium. Hasil pemeriksaan, dikatakannya akan diserahkan ke BBPOM Sumut.

"Kita juga akan ambil sampel telur dari tempat orang tesebut, membelinya untuk pembandingnya. Namun, orang yang menemukan telur itu belum mau untuk menunjukkan tempat dia membeli telur itu. Katanya di Pasar Sembada saja," tandas Muslim.

Terpisah, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sumut, Sacramento Tarigan mengaku segera menelusuri informasi tersebut.

Diakui Sacramento, isu telur plastik ataupun sintetis pernah muncul beberapa tahun lalu. Namun kata Sacramento, hasil pemeriksaan tidak terbukti telur sintetis. Oleh karena itu, dikatakan Sacramento, telur plastik itu, masih menjadi tanda tanya.

"Diimbau agar masyarakat dapat info tentang produk makanan atau obat yang tidak lazim, segera menginformasikan ke BBPOM, agar kita bisa segera verifikasi fakta kasus dan fisiknya, sehingga kita dapat menangani lebih optimal, kalau memang ada resiko, " ujar Sacramento singkat. (ris/ain/adz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pintu Diketuk, Ternyata Buaya 7 Meter


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler