Heboh Twit Ferdinand, Ketua PA 212 Bikin Seruan, Ada Kata Jangan Salahkan Umat Jika..

Rabu, 05 Januari 2022 – 22:16 WIB
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengeluarkan seruan untuk umat terkait heboh twit Ferdinand soal Allahmu dan Allahku. Foto: ilustrasi/Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengeluarkan seruan kepada umat setelah dirinya melihat twit Ferdinand Hutahaean soal Allahmu dan Allahku di akun @FerdinandHaean3.

Slamet mengajak umat berbondong-bondong melaporkan Ferdinand ke polisi atas dugaan kasus penodaan agama.

BACA JUGA: Ferdinand Dinilai tak Pancasilais, Ketua KNPI Beri Perintah, Semua Daerah Harus Bergerak

"Saya serukan kepada umat untuk segera serentak melaporkan ke Polda masing-masing dengan pasal penodaan agama," kata eks Jubir FPI itu melalui layanan pesan, Rabu (5/1).

Slamet berharap polisi bisa profesional setelah adanya laporan dugaan kasus penodaan agama oleh Ferdinand setelah adanya laporan.

BACA JUGA: Direktur CIIA: Twit Ferdinand Layaknya Kotoran Busuk yang Diumbar

Misalnya, polisi bisa menangkap dan memproses hukum eks politikus Partai Demokrat tersebut.

"Jangan salahkan umat kembali turun ke jalan besar-besaran jika kasus ini tidak diproses," bebernya.

BACA JUGA: Bareskrim Bergerak Cepat, Laporan Terhadap Ferdinand Langsung Diproses

Sebelumnya, Ferdinand sudah buka suara terkait twitnya tentang Tuhan, yang dinilai sebagian kalangan sebagai penistaan agama.

Twit Ferdinand itu menjadikan tagar #TangkapFerdinand trending di Twitter pada Rabu (5/1).

Dalam unggahannya pada Selasa (4/1), Ferdinand menuliskan kalimat begini.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".

Namun, twit itu telah dihapus pemilik akun @FerdinandHaean3.

Ferdinand pun telah mengklarifikasi soal unggahannya tersebut.

"Itu dialog antara pikiran dan hati saya," ujar Ferdinand saat dihubungi, Rabu. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler