jpnn.com - PANGKALAN BANTENG – Beredarnya video mesum yang diduga melibatkan siswi di Pangkalan Banteng membuat masyarakat heboh. Video berdurasi 6 menit 32 detik itu hingga Sabtu malam sudah dilihat 13.130 pengunjung di sebuah situs porno.
Adegan panas dalam video itu dilakukan dalam sebuah hutan. Pemeran wanita masih mengenakan pakaian seragam sekolah. Beberapa kali lambang seragam sekolah terlihat jelas. Video itu direkam sendiri oleh aktor pria. Tak ada keterangan waktu pembuatan video tersebut.
BACA JUGA: 8 Kecamatan Diguyur Abu Gunung Soputan
Pihak sekolah menyatakan, siswi berinisial JS ini tidak ditemukan dalam buku induk siswa sekolah. Sejumlah dewan guru mencari tahu kebenaran video tersebut, namun gagal dengan alasan situs berbagi porno tidak bisa diakses.
“Saya juga kaget membaca berita tersebut, sebab inisial namanya tidak ditemukan di sekolah kami dan saat ini kita masih cari kebenaran video tersebut,” kata Suwarmi, Wakasek Kesiswaan salah satu sekolah di Pangkalan Banteng, Sabtu (7/3) pagi.
BACA JUGA: Kabupaten Surabaja Ternyata Lebih Luas
Pernyataan hampir senada juga diungkapkan salah satu guru di sekolah itu, Supriono. Siswi tersebut bukan lagi pelajar Pangkalan Banteng karena telah pindah ke sekolah lain.
”Sepengetahuan kami, siswi yang dimaksud sudah bukan lagi pelajar di sekolah kami. Sebab, sebelum lulus
dari Pangkalan Banteng, siswi yang dimaksud sudah pindah ke sekolah lain. Kalau tidak salah, ke Pangkalan Bun. Sudah lupa saya karena sudah lama dia pindah sekolah,” ujarnya.
BACA JUGA: Belajar Setir Mobil, Lindas 4 Anak
Karena sudah bukan lagi pelajar di sekolah tersebut, maka segala perbuatannya tidak lagi ada sangkut pautnya dengan sekolah. Terkait pakaian seragam yang dikenakannya, kemungkinan itu bisa saja benar. Namun perihal penyebaran video tersebut, justru JN alias JS ini korban.
”Bisa jadi, dia (JN alias JS) ini merupakan korban dari seseorang yang sakit hati sehingga melakukan penyebaran video tersebut. Namun terkait tingkah laku JN selama di sekolah termasuk biasa saja dan tidak terlalu menonjol dalam segi prestasi maupun kegiatan kesiswaan,” terangnya.
Sementara itu Kapolsek Pangkalan Banteng AKP Gunawan Wibisono mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menelusuri kebenaran sekaligus keberadaan video tersebut sekaligus mencari siapa pelaku penyebaran video yang membuat warga Pangkalan Banteng geger.
”Kan aneh, di Banteng ini baru geger setelah ada berita di media. Sebab dari penelusuran kita tidak ada peredaran video melalui HP. Yang ada hanya melalui situs berbagi video porno dan saat ini websitenya juga diblokir dan belum bisa diakses,” katanya.
Dijelaskannya, keberadaan video tersebut kemungkinan besar hanya bisa diakses orang-orang tertentu yang jaringan internetnya tidak terpasang filter anti pornografi, sehingga mudah dibuka dan di-download.
”Kemungkinan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengakses situs tersebut, terutama jika jaringan internetnya tidak terinstal filter antipornografi,” lanjutnya. (sla/yit/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gencarkan Penggeledahan dan Razia Jalanan untuk Atasi Pembegalan
Redaktur : Tim Redaksi