He..He..He..Tingkat Partisipasi Rendah, KPU Minta ada Penelitian

Senin, 14 Desember 2015 – 22:55 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo saat memantau Pilkada Tangsel. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, perlu dilakukan penelitian mendalam terkait sejumlah data yang menyebut tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015, cukup rendah. Pasalnya, ada cukup banyak faktor yang kemungkinan menjadi penyebab hal tersebut bisa terjadi. 

"Jadi harus ada penelitian mendalam terkait perilaku tidak memilih. Apakah karena faktor politik preferensinya terhadap calon diketahui sebelumnya tidak ada pilihan atau karena faktor ekonomi," ujar Ferry, Senin (14/12).

BACA JUGA: Ini Hasil Evaluasi Sementara KPU Terkait Pilkada Serentak 2015

Selain kedua hal tersebut, faktor masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya kata Ferry, dapat disebabkan kondisi-kondisi lain. Misalnya, tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau karena pekerja, pemilih tidak memperoleh ijin dari majikan untuk menggunakan haknya. 

"Jadi banyak faktor yang perlu dicermati terkait soal partisipasi ini, atau memang karena jagad politik kita yang sedang tren seperti ini, orang kan memandang itu menjadi  salah satu pemicu, jadi tidak tertarik," ujarnya.

BACA JUGA: Mendagri Berharap Pilkada Lima Daerah Tetap Digelar Desember

Mantan Komisioner KPU Jawa Barat ini juga menilai perlu membandingkan tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini, dengan pilkada sebelumnya. 

"Contoh untuk kasus Pilkada di Kota Medan, dulu persentasenya juga sekitar 30 persen. Jadi sama sebenarnya (dengan hasil pilkada saat ini yang disebut-sebut hanya sekitar 25 persen,red), ini faktor apa, jadi perlu diteliti, "ujarnya.

BACA JUGA: Tidak Netral, 11 PNS Terancam Dipecat

Selain itu Ferry menilai, rendahnya tingkat partisipasi pemilih karena masyarakat tidak melihat ada calon yang cukup baik untuk dipilih pada pilkada kali ini. 

"Ini masih dugaan, nah  kami ingin dapat info lebih jauh lagi terkait pilkada. Kami ada ruang penelitian partisipasi masyarakat pada waktu pemilihan legislatif atau pemilihan presiden (2014 lalu,red). Tapi itu berbeda dengan pilkada,"katanya. 

Ferry menilai butuh kecermatan untuk melihat permasalahan yang sebenarnya mengakibatkan tingkat partisipasi pemilih cukup rendah.

"Bukan semata-semata karena faktor gairahnya kampanye, saya pikir tidak. Itu tidak simetrislah. Jadi partisipasi masyarakat tidak aple to aple dengan alat peraga,"ujar Ferry.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenangan Petahana Memalukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler