jpnn.com - JAKARTA - Helikopter M-17 milik TNI Angkatan Darat jatuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11). Helikopter itu berangkat dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju ke Pos Perbatasan Indonesia-Malaysia di Malinau. Heli itu dikabarkan berisi 19 orang dan membawa material bangunan untuk pembangunan Pos Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Capung mesin yang dibawa oleh Pilot Lettu CPN Agung Budiharjo berangkat pada pukul 9.09 Wita dari Bandara Juwata Tarakan menuju Desa Long Bulan melintasi Long Apung. Harusnya diperkirakan Helikopter mendarat pada pukul 10.06. Namun, hingga pukul 10.10 belum juga landing.
BACA JUGA: Jokowi Sudah Dianggap Tuhan
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjelaskan bahwa sembilan penumpang mengalami luka. Satu orang lainnya belum diketahui. "Sementara sembilan orang mengalami luka bakar serius," kata Iskandar kepada JPNN, Sabtu (9/11).
Iskandar menambahkan saat ini korban sedang dalam proses evakuasi. "Mudah-mudahan tidak ada berkembang lebih serius (parah)," harap Iskandar.
BACA JUGA: Penyadapan Bukan Hal Baru di Dunia Internasional
Ia mengatakan, Helikopter memang mengangkut material untuk pembangunan Pos Pamtas baru di sana. "Karena untuk pembangunan pos baru," ujar Iskandar.
Menurut Iskandar evakuasi saat ini masih dilakukan. Selain Helikopter TNI, kata dia, Helikopter pihak swasta di sana turut membantu. Sebab, wilayah setempat sulit dijangkau lewat jalur darat dan harus lewat udara. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Penyadapan SBY Diduga Terkait Pemilu 2014
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Pantas Usir Diplomat AS dan Australia
Redaktur : Tim Redaksi