jpnn.com - JAKARTA - Kedutaan Besar Ameriksa Serikat dan Australia di Jakarta disinyalir melakukan aksi penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penyadapan diduga kuat terkait pemilihan umum (pemilu) tahun 2014 mendatang.
"Biasanya itu pertama soal pemilihan umum tahun 2014," kata pengamat intelijen dari LESPERSSI, Rizal Darmaputra dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/11).
BACA JUGA: RI Pantas Usir Diplomat AS dan Australia
Rizal menduga, penggalian informasi dengan cara ilegal itu sudah lama dilakukan oleh Amerika. Menurutnya, bukan tidak mungkin informasi terkait pemilu-pemilu sebelumnya diperoleh kedua negara tersebut dengan cara penyadapan.
Informasi lain yang ingin diperoleh dari penyadapan yakni terkait kebijakan Indonesia dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Selain itu informasi tentang posisi dan kebijakan Indonesia terkait isu internasional yang sensitif. Misalnya terkait ketegangan di Laut China Selatan.
BACA JUGA: Penyadapan SBY Diduga Terkait Pemilu 2014
"Kemudian soal Indonesia di Laut China Selatan," ucap Rizal.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah menegaskan, belum ada kepastian mengenai informasi yang ingin diperoleh dari penyadapan. Soal aktivitas penyadapan sendiri, belum dapat dipastikan kebenarannya. Pemerintah Indonesia masih menunggu klarifikasi resmi dari kedua negara terduga pelaku penyadapan.
BACA JUGA: Kemarahan SBY Sudah Diwakilkan Menlu
"Sejauh ini mereka tidak membenarkan tetapi juga tidak membantah," ujar Faiz. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan SBY Diam Soal Penyadapan Amerika
Redaktur : Tim Redaksi