Helikopter PBB Jatuh di Tengah Pertempuran, Sungguh Nahas

Rabu, 30 Maret 2022 – 17:27 WIB
Ilustrasi helikopter jatuh. Foto: Antara

jpnn.com, KONGO - Misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kongo (MONUSCO) menyampaikan kabar tak sedap.

Sebuah helikopter PBB jatuh di tengah pertempuran.

BACA JUGA: Dewan Keamanan PBB Sentil Taliban Terkait Perlakuan terhadap Perempuan

Helikopter tersebut jatuh di Republik Demokratik Kongo timur pada Selasa (29/3).

Helikopter tersebut membawa delapan awak militer terdiri dari enam awak dari Pakistan, satu personel militer dari Rusia dan satu personel militer Serbia.

BACA JUGA: 486 Prajurit Raider Khusus 644/Walet Sakti Sukses Jalankan Misi Perdamaian PBB di Kongo

Militer Pakistan mengatakan kedelapan orang itu meninggal dan telah menyebutkan nama-nama pilot dan awak helikopter tersebut.

Pakistan telah mengerahkan satu unit penerbangan untuk misi PBB di Kongo sejak 2011, bunyi pernyataan itu.

BACA JUGA: Sudah Tahu Kapan Hari Melawan Islamofobia yang Ditetapkan PBB?

Helikopter nahas tersebut sedang menjalankan misi peninjauan ketika jatuh di daerah Tshanzu di Provinsi Kivu Utara.

Menurut Monusco, daerah tersebut merupakan tempat serangkaian bentrokan terjadi pekan ini antara tentara Kongo dan kelompok pemberontak M23.

Angkatan bersenjata Kongo mengatakan helikopter itu ditembak jatuh oleh para pemberontak, tetapi pernyataan itu dibantah juru bicara M23.

Monusco tidak menyebutkan penyebab kecelakaan, hanya mengatakan penyelidikan sedang dijalankan.

Kelompok M23 terdepak dari Kongo setelah melancarkan pemberontakan pada 2012 serta 2013 dan kemudian mengarah ke Uganda dan Rwanda.

Sejak itu, para petempur M23 datang kembali untuk melancarkan serangan, termasuk di Kongo timur pada November 2021.

Menurut seorang koordinator masyarakat madani, kelompok pemberontak sudah bergerak ke Kota Kabindi pada Selasa (29/3).

Tentara Uganda juga masuk dalam konflik dan mengatakan pihaknya telah menewaskan 14 petempur M23 dekat perbatasan dengan Kongo pada Selasa.(Antara/Reuters/JPNN)

 


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler