jpnn.com - SUMSEL - Presenter kondang Helmi Yahya tampaknya tak punya hoki dalam urusan politik. Tiga kali maju di pilkada, dia selalu kalah. Pertama kali menjajal politik, pria yang selalu menggunakan perahu PAN itu, maju di Pilgub Sumsel 2008.
Ketika itu, Helmi menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Syahrial Oesman. Namun, pasangan ini dikalahkan oleh Alex Noerdin-Eddy Yusuf.
BACA JUGA: Jago PDI Perjuangan (sementara) Keok di Depok
Tak kapok, pada 2010 Helmy maju di Pilkada Ogan Ilir sebagai calon bupati, duet dengan Yulian Gunhar sebagai wakil. Diusung PDI Perjuangan dan PAN, Helmy-Yulian dikalahkan kandidat Partai Golkar Mawardi Yahya – Daud Hasyim.
Nah, di Pilkada 2015 Helmi kembali maju sebagai calon Bupati Ogan Ilir (OI), Sumsel. Dia berpasangan dengan Muchendi, putra wakil gubernur Sumsel Ishak Mekki. Lawan politiknya adalah anak dari mantan Bupati Mawardi Yahya, AW Noviadi Mawardi.
BACA JUGA: Srikandi-srikandi Pilkada Berjaya
Melihat hasil quick count Charta Politika dan Real Count Desk Pilkada serentak Pemprov Sumsel, Helmi kembali menelan kekalahan.
Hasil quick count, pasangan nomor urut 1, Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki (43,07 persen), nomor urut 2, AW Noviadi-Ilyas Panji Alam (49,53 persen), dan nomor urut 3, Ir H Sobli Rozali-Prof Dr HM Taufik Toha (07,39 persen).
BACA JUGA: Rendra Kembali Pimpin Pendopo Agung
Helmi-Muchendi yang diusung oleh Partai Nasdem, PAN, PBB, PKB, dan Gerindra itu, berbesar hati dengan hasil tersebut.
“Kami ucapan selamat kepada pasangan AW Noviadi-Ilyas Panji Alam yang telah diberikan mandat oleh masyarakat Kabupaten OI. Memimpin Kabupaten OI. Meski real count belum dilakukan dan baru quick count. Tapi sekali lagi kami ucapkan selamat,’’ kata Helmi didampingi istrinya dan Muchendi juga bersama istrinya di Posko pasangan calon H Helmi Yahya-H Muchendi di kawasan Timbangan 32 Inderalaya.
Ketika kalimat itu meluncur, para pendukung dan tim sukses langsung menangis. Helmi maupun Muchendi berupaya tetap tegar. Keduanya juga menyaksikan secara langsung quick count yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta.
"Sudah berjuang selama delapan bulan di sini," ujar Helmi. Termasuk para timses dan pendukung, kata Helmy, rela meninggalkan keluarga. Berjuang bersama-sama untuk sebuah tujuan dan mimpi membangun kabupaten Ogan Ilir.
“Saya mohon maaf kepada semua pendukung , mimpi bersama untuk sebuah perubahan belum bisa kita wudjudkan," katanya lagi. Helmy mengapresiasi kerja timses dan pendukungnya.
Lanjutnya, setiap kompetisi memang harus ada yang menang dan kalah. Meski pada gilirannya, rakyat menjadi penentu. "Kepada semua pendukung kami, agar sabar dan ikhlas," imbuhnya. (sid/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Kuasa Hukum UJ Sebut KPU Pusat Tak Konsisten
Redaktur : Tim Redaksi