jpnn.com - INDERALAYA – Warga mulai mengungkap dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan pilkada Ogan Ilir (OI), Sumsel. Satu per satu warga melapor ke Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) kemarin (11/12). Uniknya yang melaporkan dugaan kecurangan itu justru si pelaku sendiri.
Seorang warga yang berdomisili di Indramayu Provinsi Jabar, Yunus (40) mengaku telah dibujuk rayu oleh warga di OI untuk mencoblos hingga 2 kali di Kecamatan Rantau Alai. Pertama coblos di TPS 5 Dusun Lebak Siampung Desa Mekar Sari dan kedua di TPS 5 Desa Rantau Alai.
BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Denny Indrayana, KPU Tetapkan Pasangan Terpilih Pilkada Kalsel 2020
"Saya melapor ke Panwaslih atas inisiatif sendiri untuk membongkar kecurangan dalam Pilkada ini," ujar Yunus di Kantor Panwaslih Ogan Ilir kemarin.
Pelapor yang sudah tinggal 6 bulan di Desa Mekar Sari ini mengaku hanya berkunjung ke tempat kelahirannya ini. Namun kebetulan sekarang ini tengah berlangsung Pilkada di Ogan Ilir. Kemudian diajak ketua RT di desa itu untuk mencoblos paslon urut 2, W Noviadi-Ilyas Panji Alam.
BACA JUGA: KPU Ogan Ilir Diskualifikasi Ilyas-Endang, Massa Gelar Aksi Damai ke Gedung MA
."Saat itu sudah saya jelaskan, bila saya tidak punya KTP desa setempat tapi tetap saja saya dibujuk untuk mencoblos sampai di 2 tempat. Karena kesal, saya akhirnya mengambil inisiatif melapor ke panwaslih," ujar petani yang sudah memiliki KTP di Indramayu tersebut.
Salah seorang Tim kuasa hukum paslon 1 Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki, yakni Herman SH, saat dikonfirmasi mengakui adanya warga yang melaporkan paslon 2 karena dibujuk rayu mencoblos hingga 2 kali. Padahal yang bersangkutan tidak lagi berdomisili di Rantau Alai melainkan telah pindah alamat dan ber KTP elektronik di Jawa Barat.
"Si pelapor mengaku hanya dibujuk bukan diancam ketua RT Mekar Sari untuk mencoblos paslon urut 2. Ini merupakan kesalahan pihak penyelenggara TPS di desa tersebut kenapa sampai bisa lolos," katanya.
Herman SH juga mendampingi 6 warga yang melaporkan dugaan politik uang yang dilakukan timses paslon 2. Mereka berasal Desa Mekar Sari (Rantau Alai), Desa Talang Balai Baru (Tanjung Raja), Pajar Bulan (Tanjung Batu), Srikembang (Payaraman) dan Desa Tanjung Baru (Inderalaya).
Ketua Panwaslih Ogan Ilir Samsul Alwi ketika dikonfirmasi, sudah menerima laporan tersebut dan akan ditindaklanjuti.
Diberitakan sebelumnya, berdasar hasil quick count Charta Politika dan Real Count Desk Pilkada serentak Pemprov Sumsel, pilkada OI dimenangkan pasangan nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1, Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki (43,07 persen), nomor urut 2, AW Noviadi-Ilyas Panji Alam (49,53 persen), dan nomor urut 3, Ir H Sobli Rozali-Prof Dr HM Taufik Toha (07,39 persen). (sid/sam/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi