jpnn.com, JAKARTA - Upaya melakukan transisi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dilakukan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood).
Secara perdana mereka meresmikan penggunaan motor listrik untuk kendaraan operasional anak usahanya, yakni PT Sinarniaga Sejahtera (SNS).
BACA JUGA: Garudafood Umumkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, Bagikan Dividen Rp 331,92 MiliarÂ
"Ini juga guna mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada tahun 2060," kata Direktur Garudafood, Fransiskus Johny Soegiarto, Jumat (26/7).
Sebanyak 40 unit motor listrik diluncurkan pada tahap awal di acara peresmian simbolis motor listrik bertempat di Bekasi, Jawa Barat.
BACA JUGA: IMOTO Menargetkan Bisa Memproduksi Motor Listrik Vision ev Ribuan Unit Per Bulan
Penggunaan motor listrik menandai langkah strategis perusahaan mendukung keberlanjutan sekaligus meningkatkan efisiensi.
“Langkah ini kami harap dapat memberikan kontribusi nyata untuk lingkungan yang lebih bersih," ucapnya.
BACA JUGA: Motor Listrik United E-Motor Perkuat Layanan Purnajual Lewat Home Service
Direktur Utama PT SNS Ruli Tobing menjelaskan, penggunaan motor listrik tahap pertama akan digunakan oleh salesman SNS di wilayah Jabodetabek.
Adapun motor listrik memiliki spesifikasi dan fitur yang dapat mendukung kinerja salesman.
“Tahap pertama kami fokuskan di area Jabodetabek untuk digunakan oleh salesman," katanya.
Penggunaan kendaraan listrik dapat mereduksi hingga 40% emisi karbon.
Sebagai perbandingan, emisi antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM yaitu, 1 liter BBM sama dengan 1,5 kWh listrik.
Emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, sedangkan emisi karbon 1,5 kWh listrik adalah 1,5 kg Co2e.
Salah satu salesman SNS, Habibie, menuturkan, penggunaan motor listrik sebagai kendaraan operasional menjadi pengalaman berkendara yang baru dan terasa lebih nyaman.
Motor listrik juga menawarkan performa yang tidak kalah dengan motor konvensional, hemat bahan bakar, serta perawatan yang lebih mudah.
“Tidak bising dan efisien waktu karena tidak lagi perlu mengantre di SPBU. Fasilitas seperti pengisian baterai juga sudah disiapkan dari SNS sehingga memudahkan mobilitas,” katanya.
Sepanjang 2024, Garudafood melalui anak usahanya SNS bekerja sama dengan BNI dan Volta Group menargetkan pengadaan hingga 500 unit motor listrik sebagai kendaraan operasional yang akan digunakan oleh salesman.
Sejumlah stasiun ganti baterai juga telah siap digunakan di sejumlah titik di wilayah Jabodetabek.
Sebelumnya, Garudafood telah meresmikan penggunaan PLTS Atap di sejumlah pabriknya.
PLTS Atap pertama Garudafood berlokasi di pabrik Sumedang dengan total kapasitas terpasang, yaitu 810 KWp.
PLTS Atap lainnya yang sudah beroperasi secara bertahap pada tahun 2024 yaitu di pabrik Gresik, Pati, dan Kantor Pusat di Jakarta dengan total kapasitas 3,1 MWp.
Dengan beroperasinya PLTS Atap ini, diharapkan mampu berkontribusi mengurangi emisi hingga lebih dari 3 KTon CO2/tahun atau setara dengan penanaman sekitar 400 ribu pohon dalam kurun waktu satu tahun. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Slondok, Camilan Tradisional Hasil Inovasi Garudafood
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad