Hendropriyono Senang Jokowi Ingin Menteri Muda Ada di Kabinet

Sabtu, 13 Juli 2019 – 03:15 WIB
AM Hendropriyono di DPR, Jumat (12/7). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Mahmud Hendropriyono senang kalau Presiden Joko Widodo ingin memilih menteri yang muda.

Dia menegaskan bahwa Jokowi masih muda, sehingga wajar juga jika mengisi kabinetnya dengan tokoh berusia muda.

BACA JUGA: Mantan KaBIN Usulkan Masa Jabatan Presiden Jadi 8 Tahun, Ini Alasannya

"Wah saya senang itu. Pak Jokowi kan orang muda, dia pilih yang muda-muda, begitu," kata Hendro usai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (12/7).

BACA JUGA: Gubernur Kepri Ditangkap KPK, Politkus NasDem: Berhentilah Sinetron OTT

BACA JUGA: Polemik Kepulangan Rizieq, Hendropriyono : Kau Yang Memulai, Kau Yang Mengakhiri

Mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu bersyukur sekali kalau Jokowi memilih menteri yang masih berusia muda.
Menurut Hendro, anak-anak muda sekarang harus tampil.

Hendro menyatakan bahwa presiden sebagai kepala pemerintahan, bisa menunjuk siapa saja menjadi menteri.

BACA JUGA: Bamsoet Ungkap Alasan Dukung Anak Muda Berkompeten Isi Kabinet

Dia lantas mengingatkan, setelah duduk menjadi menteri atau jabatan apa pun dalam pemerintahan, maka kesetiaannya kepada partai selesai. Kesetiaannya, kata Hendro, harus ke negara, dan tidak lagi kepada partai.

"Di dalam kerja sehari-hari bertanggung jawab kepada kepala negara," ujarnya.

BACA JUGA: Geledah Rumah Dinas Gubernur Kepri, KPK Temukan Kardus Berisi Uang, Totalnya Wow Banget!

Karena itu, Hendro meminta kepada anak bangsa termasuk pemuda untuk satu kata, dan tidak lagi berselisih. Menurut Hendro, cara bersatu adalah kembali kepada demokrasi Pancasila yang bagus. Dia menegaskan, hal ini demi kebaikan bangsa, bukan untuk dirinya pribadi.

"Buat saya tidak ada. Saya, malaikat sudah mondar-mandir, sudah sebentar lagi hidup saya. Saya sudah tiga presiden, saya sudah tiga kali duduk di pemerintahan," ungkapnya.

Menurut Hendro, usia tua sudah merupakan takdir yang tidak bisa dibantah lagi. Dia mengatakan saat masih muda, bisa membaca buku setebal 300 halaman dalam dua hari. Kalau sekarang bisa sebulan, karena sudah tua. Sudah banyak penyumbatan saraf-saraf di otak," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Biaya Pemilu Terlalu Tinggi, Suhu Intel Tak Mau Berdiam Diri


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler