Hentikan Gejolak Papua, DPR Minta Kapolri dan Panglima TNI Turun Tangan

Sabtu, 28 November 2020 – 17:46 WIB
Polisi saat memukul mundur massa aksi demo Papua Merdeka di Kota Sorong, Jumat. Foto Antara Papua Barat/ Ernes Kakisina

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk segera melakukan tindakan konkret terhadap gejolak yang terjadi di Papua.

Menurut Azis, peristiwa kontak tembak yang mengakibatkan tiga anggota TNI-AD dari Yonif 700 R terluka, hanya contoh kecil dari rentetan peristiwa yang terjadi selama ini.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gerindra Minta Maaf pada Jokowi, Rizieq Shihab Menolak Swab Test, Kapolri Bertindak

Dia menegaskan bahwa potensi gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terutama selama periode Desember mendatang, akan meningkat. 

"Sinyal menjelang 1 Desember harus diwaspadai, Kapolri dan Panglima harus segera turun dan aksi nyata. Pasalnya tingkat kerawanan akan naik," kata Azis, Sabtu (28/11).

BACA JUGA: Polisi Tangkap 36 Orang terkait Demo Papua Merdeka

Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, itu menegaskan bahwa perihal ini didapatkan dari sebaran informasi ang disampaikan pihak Polda Papua.

Karena itu, ujar Azis, antisipasi melalui kesiapsiagaan dibutuhkan dengan memperbanyak patroli di sejumlah wilayah.

BACA JUGA: Polisi dan Wartawan jadi Korban saat Bintang Kejora Berkibar di Tengah Amukan Massa Demo

"Ini penting dilakukan untuk menekan titik rawan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," ungkap dia.

Lebih lanjut Azis berharap semua unsur TNI dan Polri terlibat untuk mengantisipasi adanya ancaman KKB yang hingga kini berbeda haluan ideologi dengan NKRI.

Azis memprediksi KKB akan terus menebar ketakutan lewat eksistensinya. Karena itu, DPR berharap ini menjadi perhatian Kapolri dan TNI.

"Minimal dengan turun ke Papua, ada solusi guna memecahkan masalah yang ada," ungkap mantan ketua Komisi III DPR yang membidang hukum, HAM, dan keamanan ini.

Azis mengatakan harus ada formula yang tepat untuk menyelesaikan polemik yang terus menimbulkan korban jiwa di Papua.

Menurutnya, bila terus dibiarkan akan mengganggu stabilitas keamanan dan kehidupan masyarakat sekitar.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan bahwa negara harus memberikan rasa aman dan nyaman, agar masyarakat mereka dapat memiliki kehidupan yang layak, bebas dari rasa takut dalam melaksanakan aktivitas.

Azis mengatakan kehidupan di tanah Papua harus terus berjalan. Anak-anak dapat sekolah dengan aman. Masyarakat dapat beribadah dengan tenang. Selain itu, masyarakat dapat bercocok tanam kembali serta menjalankan aktivitas rutin lainnya. 

"Konflik ini harus mereda. Tanah Papua bagian dari NKRI yang harus menikmati kemerdekaan ini," tutupnya. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler