Hepatitis Akut Belum Ditemukan di Tangerang, Dinkes Tetap Siagakan Seluruh Faskes

Kamis, 12 Mei 2022 – 22:19 WIB
Dinkes Kabupaten Tangerang tetap siagakan seluruh faskes meski belum ditemukan kasus hepatitis akut di wilayah tersebut. Foto Humas Pemkab Tangerang

jpnn.com, TANGERANG - Hepatitis akut yang terjadi di beberapa wilayah Tanah Air hingga kini belum ditemukan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Namun, Dinas Kesehatan Pemkab Tangerang telah meminta seluruh fasilitas kesehatan (faskes) siaga, serta masyarakat agar waspada dan menerapkan gaya hidup sehat.

BACA JUGA: Antisipasi Hepatitis Akut saat PTM, Ini 4 Rekomendasi KPAI

"Alhamdulillah sejauh ini belum ada kasus hepatitis akut, tetapi kita tetap waspada," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Sumihar Sihaloho, dikutip dari laman Pemkab Tangerang, Kamis (12/5).

Dinkes juga bakal menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit yang penyebabnya masih misterius ini.

BACA JUGA: Kabar Baik dari Kemenkes: Hepatitis Akut Tidak Berpeluang jadi Pandemi

Sosialisasi dilakukan ke semua rumah sakit dan puskesmas.

"Mulai minggu depan akan kami sosialisasikan dengan mengundang narasumber dari kementerian. Ini juga untuk memperkuat surveilans agar siap siaga merespons kejadian acute hepatitis of unknown aetiology," ujar Sumihar.

BACA JUGA: Data Terbaru Jumlah Penderita Hepatitis Akut di Jakarta

Dia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik secara berlebihan terhadap penyakit hepatitis akut yang saat ini tengah melanda dunia.

Dinas Kesehatan Tangerang telah meminta seluruh fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit di daerah itu siap siaga serta mewaspadai kasus hepatitis akut.

"Jaga protokol kesehatan, pastikan tetap memakai masker, mencuci tangan dengan bersih, memasak makanan yang matang dan dipastikan kebersihannya, dan tidak menggunakan alat makan bersamaan dengan orang lain," tegas Sumihar.

Selain itu, setiap warga agar menjaga anak-anaknya, serta secara dini segera membawa ke fasilitas kesehatan.

Jika menemukan gejala-gejala, seperti diare, mual, muntah, sakit perut mendadak disertai demam untuk segera mendapat pengobatan.

Dia meminta masyarakat tidak menunggu sampai gejala berlanjut ke lebih berat, seperti warna urin berwarna pekat seperti teh, feses berwarna pucat, kulit dan mata kuning, terjadi pembekuan darah dan penurunan kesadaran.

"Jika sampai gejala seperti itu akan lebih sulit memberi pertolongannya," pungkas Sumihar. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler