Heran Dahlan Disingkirkan Tapi Pramono Disodorkan

Pengamat Anggap SBY Zalim

Minggu, 18 Mei 2014 – 01:21 WIB

JAKARTA - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin curiga dengan upaya elit Partai Demokrat (PD) untuk mengesampingkan Dahlan Iskan sebagai pemenang konvensi calon presiden di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Kecurigaan Said itu didasari pada upaya PD menawarkan Pramono Edhie Wibowo saat menjajaki pembentukan koalisi dengan partai lain.
 
Menurut Said, menawarkan Pramono sebagai calon wakil presiden dari PD dengan alasan punya latar belakang militer merupakan upaya untuk menyingkirkan Dahlan yang jelas-jelas memenangi konvensi. "Kalau memang latar belakang militer Pramono Edhie yang dijadikan sebagai alasan menyingkirkan Dahlan, harusnya dijelaskan sejak awal dong. Tapi faktanya, semua ketentuan itu kan tidak pernah dijelaskan dan tidak dibuat dalam aturan konvensi," ujar Said di Jakarta, Sabtu (17/5).

Karena Said mengatakan, jika benar informasi yang beredar bahwa Golkar berkoalisi dengan PD  dan mengusung duet Aburizal Bakrie-Pramono Edhie sebagai pasangan capres/cawapres, maka Dahlan sebagai pemenang konvensi telah dizalimi oleh SBY.  "Dia (Dahlan, red), sudah ditipu mentah-mentah oleh Demokrat. Ini jelas permainan politik yang kotor," ujarnya.

BACA JUGA: Penderitaan Demokrat Kian Lengkap Jika Usung Pramono Jadi Cawapres

Menurut Said, PD seharusnya tetap menawarkan Dahlan sebagai pemenang konvensi dalam membangun koalisi dengan partai lain. Sebab, hasil survei sudah membuktikan bahwa Dahlan memiliki dukungan tertinggi di antara peserta konvensi.

"Kalau memang akhirnya PD tetap mengusung Pramono Edhie, saya kira Dahlan bisa mengambil langkah menggugat SBY ke Pengadilan. Bila perlu dia keluar saja dari Demokrat," katanya.

BACA JUGA: Konvensi Hanya Akal-akalan PD Dulang Suara

Sebelumnya politikus Partai Golkar, MS Hidayat mengatakan bahwa partainya dan PD sepakat membentuk poros baru. Koalisi baru itu sepakat mengusung Aburizal Bakrie-Pramono Edhie sebagai pasangan bakal capres/cawapres.

Kesepakatan mengusung Aburizal-Pramono dihasilkan oleh Tim 6 yang terdiri dari MS Hidayat, Agung Laksono dan Idrus Marham dari Golkar, serta Syarief Hasan, Jero Wacik dan Edhie Baskoro Yudhoyono dari PD.

BACA JUGA: Restui Hatta Dampingi Prabowo, Cara SBY Amankan Diri

Menurut Hidayat, kedua nama disimpulkan berdasarkan pertimbangan unsur sipil-militer dan Jawa-luar Jawa. Karena itu Dahlan Iskan meski pemenang konvensi tak dipilih.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebut JK Bukan Pasangan Terbaik untuk Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler