Heran Puisi Neno di Munajat 212, Buya Syafii: Masa, Tuhan Diajak Pemilu?

Kamis, 28 Februari 2019 – 14:26 WIB
Ahmad Syafii Maarif. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Cendekiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii heran dengan puisi yang dibacakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Neno Warisman di acara Malam Munajat 212. Sebab, menurut Buya Syafii, puisi tersebut mengajak Tuhan masuki ke arena politik praktis.

"Masa, Tuhan diajak pemilu?," ucap Buya Syafi'i ditemui wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).

BACA JUGA: Jurnalis CNN Indonesia TV Laporkan Aksi Persekusi di Munajat 212

Buya Syafi'i menuturkan, perbedaan pilihan politik merupakan hal wajar dalam dalam kontestasi pemilu. Seharusnya, perbedaan tidak membuat rakyat menjadi terpecah belah.

"Pilihan berbeda tidak apa-apa, toh, kita semua bersaudara, tetapi pilihan berbeda jangan bikin ancaman segala macam, pakai fitnah dan hoaks," ungkap dia.

BACA JUGA: Gus Oqi: Dia Merasa Orang Paling Suci

BACA JUGA: Ma'ruf Amin: Saya Ini Kiai Tukang Azan

Buya Syafii menduga, politikus di Indonesia tidak berniat menjadi negarawan jika berkaca dari puisi Neno. Politikus menghalalkan segala cara demi kepentingan kelompoknya agar berkuasa.

BACA JUGA: Prabowo – Sandi Jangan Sampai Pecat Neno Warisman

"Politikus kita saat ini, sebagian besar tidak mau naik kelas menjadi negarawan, ini yang akan menghancurkan demokrasi," ucap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Sebelumnya, puisi kontroversial dibacakan Neno Warisman ketika menghadiri acara Malam Munajat 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

Ibu tiga anak itu khawatir, masyarakat tak menyembah Tuhan jika capres yang diusungnya tak menangi kontestasi politik.

BACA JUGA: TKN Sarankan Ada Tukang Usir dalam Debat Putaran Ketiga

"Namun, kami mohon jangan serahkan kami pada mereka yang tidak sayang pada kami dan anak cucu kami. Jangan kau tinggalkan kami. Menangkan kami. Karena jika engkau tak menangkan, kami khawatir, ya, Allah, kami khawatir, ya, Allah, tidak ada lagi yang menyembahmu, ya, Allah. Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin oleh pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik untuk negeri adil dan makmur terbaik," ucap Neno membacakan puisinya. (mg10/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Pimpinan NU Tegal, PSI Bahas Puisi Neno Warisman


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler