Hergun: Skenario New Normal Demi Selamatkan Rakyat

Kamis, 28 Mei 2020 – 20:19 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengatakan tatanan kehidupan baru atau new normal, di tengah pandemi Covid-19 merupakan kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Konsep tersebut menurut legislator yang beken disapa Hergun, itu juga bertujuan untuk menyelematkan rakyat dan negara sekaligus. 

BACA JUGA: Sambut New Normal, MUI Ingatkan Pemerintah jangan Lupakan Masjid

"Hal ini adalah upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya," ucap Hergun dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5).

Kebijakan new normal sendiri merupakan tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home, selama pembatasan sosial diberlakukan dalam mencegah penyebaran virus corona.

BACA JUGA: Memasuki New Normal, Bagaimana Pelayanan SIM dan STNK?

Tujuan utamanya agar warga yang memerlukan aktivitas di luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang ditetapkan.

Jadi, kata Hergun, bukan sekadar bebas bergerombol atau keluyuran.

BACA JUGA: Begini Tanggapan Wakil Ketua MPR Tentang New Normal Covid-19 di Indonesia

"Tatanan kehidupan baru ini diberlakukan karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian. Tidak mungkin seluruh aktivitas ekonomi berhenti tanpa kepastian yang menyebabkan kebangkrutan total, PHK massal dan kekacauan sosial," sebut politikus Gerindra ini.

Cara hidup yang baru ini ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi-fungsinya sesuai konstitusi.

Harap diingat bahwa pemasukan negara berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya.

Jika aktivitas ekonomi terus berhenti total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya.

Oleh karena itu, kebijakan New Normal harus diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada di sekitar masyarakat.

Untuk itu, aktivitas ekonomi publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Jika New Normal tidak dilakukan maka dampak sosial ekonominya tidak akan bisa tertahankan. Kebangkrutan korporasi selanjutnya ekonomi akan membawa efek domino kebangkrutan negara," tegas legislator asal Sukabumi ini.

Wakil ketua Fraksi Gerindra DPR ini juga menyebutkan, bagi yang tidak setuju dengan new normal, silakan tetap tinggal di rumah.

Banyak orang harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Tidak semua orang bisa bertahan selama berbulan-bulan, apalagi bertahun-tahun dan tetap bisa menghidupi keluarganya.

Untuk memastikan tatanan baru ini bisa berjalan baik, pemerintah harus melakukan upaya yang sistematis, terkordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement.

Di dalamnya, juga termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.

Hergun mengingatkan, pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk memastikan pemeriksaan kesehatan yang massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yang paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yang tepat sasaran dan perlindungan kesehatan.

"Selebihnya terserah kita apakah mau berpartisipasi atau tidak, mau melindungi diri atau tidak. Berhentilah menjadi provokator dan menyebarkan energi negatif, yang tidak bermanfaat bagi siapa pun serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik," pintanya.

Dia meyakini bahwa kehidupan new normal, merupakan bagian dari exit strategy dalam menghadapi pandemi virus corona.

Transformasi itu akan menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi, sampai ditemukan vaksin untuk covid-19.

"Jika anda cemas, lindungilah diri anda dan keluarga, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan adaah vaksin kita," tandasnya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler