jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Herman HN sangat optimis dan percaya diri akan menjadi calon yang akan diusung PDIP pada Pilgub Lampung 2018 mendatang.
”Saya nunggu ada rekomendasi dari partai dulu. Karena saat ini saya juga nggak daftar mana-mana juga,” ujar Herman saat ditemui di DPRD Bandarlampung seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Teras Narang Ingatkan Pesan Bung Karno Tentang Keberagaman
Herman menyakini bahwa partainya akan mengusung calon yang berasal dari kader.
”Saya optimis, saya sudah ketemu dengan ibu ketua, tapi belum ada pembicaraan empat mata, baru salaman saja. Tapi sinyal kuat sudah ada karena yang diusung harus kader,” lanjutnya.
BACA JUGA: Sepi Peminat, Masa Penjaringan PDIP Kemungkinan Diperpanjang
Saat ini, dia meyakinkan dirinya akan menang sebagai calon. Saat disinggung soal cukong, Herman mengaku tidak disogok dengan hal semacam itu.
Lebih lanjut, Herman berharap PDIP bisa bersatu. Menurutnya kalau bisa bersatu dan menang. Jika ada yang memberikan uang ambil tapi jangan pilih.
BACA JUGA: PDIP Tetap Santai Hadapi Koalisi Gerindra-PKS
”Kita harus cari pemimpin yang baik dan merakyat. Jangan dikasih duit mengkol, PDIP harus besar,” jelas Herman.
Proses pengambilan dan pengembalian berkas calon gubernur-wakil gubernur (cagub-cawagub) di DPD PDIP Lampung sudah selesai. Para bakal cagub-cawagub pun sudah menjalani pendalaman visi-misi, strategi, dan kesiapan menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 27 Juni 2018.
Meski demikian, kata ketua tim penjaringan dan penyaringan cagub-cawagub DPD PDIP Lampung Watoni Nurdin, partainya masih membuka kesempatan bagi kandidat untuk mengikuti proses serupa. Yakni melalui pintu DPP PDIP di Jakarta.
”Kalau di DPD PDIP memang sudah tutup, tapi di DPP masih terbuka. Sejak awal sudah disampaikan Pak Bambang DH (ketua PD PDIP Lampung) bahwa penjaringan balon gubernur maupun wakil gubernur, tahapannya di DPD, kemudian di DPP,” kata Watoni di kantor DPD PDIP Lampung.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Lampung ini mengatakan, jika masih ada yang ingin mengikuti penjaringan dan penyaringan cagub-cawagub, partainya masih membuka kesempatan. Apalagi, dua incumbent, yakni M Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri sempat menyebut ingin mendaftar sebagai calon dari PDIP.
”Jadi kalau sekarang misalnya mereka-mereka sempat bicara seperti itu, itu kan upaya dan bagian dari sebuah strategi sebenernya. Kita lihat saja nanti bagaimana,” ucapnya.
Namun, lanjut dia, Watoni belum mendapat arahan dari DPP PDIP untuk membuatkan surat pengantar bagi calon yang masih ingin mendaftar ke Jakarta. Surat pengantar menjadi kewajiban karena yang membuka penjaringan dan penyaringan cagub-cawagub adalah DPD PDIP Lampung.
”Pada saat pemberkasan juga akan terlihat bahwa ada sekian orang yang mendaftar melalui DPD dan ada sekian orang melalui DPP,” kata dia.
Watoni melanjutkan, walaupun ada calon yang mendaftar langsung ke DPP, namun panitia akan tetap menjaga prinsip keadilan. Pihak DPP bisa memanggil DPD untuk melakukan pendalaman visi-misi, strategi, dan kesiapan calon yang baru mendaftar.
”Kami menjaga kesamaan. Nggak ada sifat keistimewaan calon-calon, tapi semua itu sama. Maka DPP partai akan memberi porsi yang sama, tidak akan membedakan,” ucapnya.
Terpisah, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, masih belum memastikan untuk mendaftar sebagai cagub dari PDIP. Dia masih menyerahkan urusan pendaftaran cagub ke sejumlah partai politik (parol) kepada timnya. Ini tak terlepas dari kesibukannya menjalankan roda pemerintahan.
”Selama ini kan ada teman-teman tim juga yang mengurus (pendaftaran cagub ke parpol). Karena kan saya masih mengurus pemerintahan,” kata Ridho usai menyerahkan berkas pendaftaran cagub ke kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lampung, Kamis (15/6).
Sebelumnya, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri mengaku, terus berkomunikasi terkait koalisi dengan sejumlah parpol terkait Pilgub 2018. Parpol yang dia ajak berkomunikasi antara lain Gerindra, PKS, dan Demokrat.
Bahkan dengan PDIP dan PPP yang sudah melakukan penjaringan dan penyaringan.
”Tapi nggak mungkin saya daftar di partai yang nantinya nggak mungkin ngeluarin (merekomendasikan) saya, ngapain saya daftar? Tapi saya komunikasi semua, dengan PDIP, PPP, Gerindra, PKS, Demokrat, semua. Tapi kan belum ada juga kan calon yang pasti?” jelasnya.
Bachtiar juga menjelaskan bahwa memang tidak mendaftar dalam penjaringan dan penyaringan cagub di PDIP dan PPP. Menurut dia, pendaftaran cagub merupakan tahapan formal.
”Tapi ujung-ujungnya terserah partai. Kalau dia mendaftar, belum tentu juga dia didukung dengan partai itu,” ujarnya.
Karena itu, Bachtiar juga akan melakukan lobi-lobi politik dengan PDIP dan PPP. ”Loh ya pasti dong (lobi). Ini kan pilgub. Pilkada mesti begitu, kadang-kadang ada yang dikeluarkan (rekomendasi), malah yang nggak daftar di situ,” kata dia. (dna/c1/gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Datangi 5 Parpol Besar, Wabup Darmawan Pastikan Maju di Pilkada Banyuasin
Redaktur & Reporter : Budi