Hermawan: Densus 88 Beberapa Kali Kalah

Sabtu, 16 Januari 2016 – 13:07 WIB
Kepala Pusat Kajian Puskamnas Universitas Bhayangkara Jakarta Hermawan Sulistyo menjadi pembicara pada diskusi bertema “Di Balik Teror Jakarta”, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Eksekutif RIDeP Hermawan Sulistyo membantah aparat kecolongan dalam peristiwa serangan teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

"Ini kecolongan? Tidak juga. Ini reaksinya tidak seperti di Paris. Ini sudah ditangani," kata Hermawan saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1). Dia menegaskan, aparat tidak ada yang kecolongan. "Tidak. Buktinya selesai kok dalam hitungan menit," tegasnya.

Dia pun menyindir tulisan-tulisan di internet yang cenderung menyalahkan aparat, dengan mengarang-ngarang kronologi kejadian. "Saya lihat internet kok banyak penulis sinetron baru," paparnya.

Ia menjelaskan, pada November 2015, polisi sudah berkali-kali menyatakan akan ada serangan. Kemudian, Desember 2015, polisi sudah menangkap beberapa orang terduga teroris. Meskipun saat itu ada protes, mengganggap polisi salah tangkap.

BACA JUGA: Usul, Perppu Pemberian Kewenangan Polri Tindak Orang Dicurigai Teroris

"Tapi, jadi kalau ngomong jahatnya setelah ada bom orang baru sadar," ungkap pengamat yang akrab dipanggil Kiki itu.

Bahkan, pria yang menjadi tenaga ahli di Puslitbang Mabes Polri ini mengatakan, langkah penangkapan oleh Densus 88 beberapa kali dipraperadilankan. “Densus 88 beberapa kali dipraperadilankan dan kalah,” ujarnya menyesalkan. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Tuntutan Bidan Desa PTT: Pokoknya April 2016 Harus Sudah jadi CPNS

BACA JUGA: KPK Buka Peluang Panggil Menteri PU

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham Freeport Terlalu Mahal, Bos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler