jpnn.com, JAKARTA - Hero Supermarket alias HERO membukukan pendapatan sebesar Rp 3,045 triliun.
Angka itu turun dua persen dibandingkan edisi yang sama 2017 yang sebesar Rp 3,109 triliun.
BACA JUGA: Ambisi Kuasai Pasar, Mitsubishi Fuso Buka Diler di Rancaekek
Salah satu penyebab penurunan kinerja itu datang dari sektor makanan.
Sementara itu, lini bisnis yang menunjukkan performa positif adalah kesehatan dan kecantikan.
BACA JUGA: Manjakan Pelanggan, MyRepublic Gandeng Cisco Meraki
Presiden Direktur Hero Supermarket Stephane Deutsch mengatakan, kondisi perdagangan pada tahun ini tetap menantang.
”Bisnis kesehatan, kecantikan, dan IKEA terus membukukan hasil positif dengan penjualan dan pertumbuhan laba kuat,” tutur Stephane, Senin (30/4).
BACA JUGA: Pengusaha Tolak Transformasi Batam dari Era FTZ ke KEK
Dia menambahkan, sektor ritel modern Indonesia mengalami penurunan perdagangan.
Hal itu merupakan buntut perubahan perilaku konsumen ke arah penghematan. Efeknya, konsumsi rumah tangga sehari-hari menurun.
”Kondisi itu menyebabkan penjualan bisnis makanan tetap menantang,” imbuh Stephane.
Karena itu, manajemen tengah melakukan pembaruan strategi promosi yang berfokus pada harga murah bagi pelanggan. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Pangan Cukup, Distribusi Pangan Perlu Pengawasan
Redaktur & Reporter : Ragil