Herry Wirawan Memerkosa 12 Santriwati, 2 Hal Ini Masih Misteri

Minggu, 12 Desember 2021 – 07:10 WIB
Reza Indragiri Amriel menyoroti aksi bejat oknum guru pesantren bernama Herry Wirawan yang memerkosa 12 santriwati, teutama 2 hal ini yang masih misteri. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Konsultan Lentera Anak Foundation Reza Indragiri Amriel punya dua pertanyaan yang masih misteri terkait aksi bejat oknum guru bernama Herry Wirawan yang memerkosa 12 santriwati di Bandung, Jawa Barat.

Mayoritas santriwati yang menjadi korban aksi bejat Herry Wirawan telah melahirkan anak dan 2 orang di antaranya tengah hamil.

BACA JUGA: Ada Lagi, Oknum Guru Pesantren di Tasikmalaya Diduga Mencabuli 9 Santriwati

"Dalam kasus oknum guru bejat Herry Wirawan, misalnya, ada dua pertanyaan yang belum terjawab," kata Reza kepada JPNN.com, Sabtu (11/12).

Pertama, mengapa oknum guru pesantren itu tidak meminta para santri mengaborsi janin mereka.

BACA JUGA: Ssst, Begini Chat Mesum Oknum Dosen Unsri yang Melecehkan 3 Mahasiswi, Parah

"Padahal, lazimnya, kriminal berusaha menghilangkan barang bukti," ucap peraih gelar MCrim (Forpsych, master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne, Australia itu..

Kedua, Bang Reza mempertanyakan apa penyebab para santriwati yang menjadi korban oknum guru pesantren itu tidak buka suara.

BACA JUGA: Banyak yang Meminta Herry Wirawan Dikebiri, Bang Reza Bicara Hukuman Mati

"Apakah selama bertahun-tahun para santri tidak mengadu ke orang tua mereka," lanjut Reza Indragiri.

Alhasil, walau dari sisi hukum ulah Herry disebut sebagai kejahatan seksual, tetapi dari sisi psikologi dan sosiologi ada tanda tanya.

"Tata nilai dan pola relasi apa yang sesungguhnya terbangun antara pelaku, korban, dan keluarga mereka?" ucapnya.

Sebelumnya, pakar psikologi forensik itu juga menilai ada kekeliruan di masyarakat yang menganggap kebiri sebagai hukuman pedih, menyiksa yang setimpal dengan kejahatan si predator.

Hal itu disampaikan Reza merespons desakan sebagian masyarakat yang murka dan mendesak oknum guru bejat bernama Herry Wirawan yang memerkosa 12 santriwati di Bandung, dikebiri.

"Itu jelas salah kaprah. Kebiri di Indonesia tidak diposisikan sebagai hukuman, melainkan sebagai perlakuan atau penanganan therapeutic," ucap Reza.

BACA JUGA: Siapa Artis BJ yang Ditangkap karena Narkoba?

Sarjana psikologi lulusan UGM Yogyakarta itu menyebut kebiri bukan menyakitkan. Justru, opsi itu menjadi pengobatan.

"Kebiri therapeutic itu mujarab? Ya, kebiri semacam itu menekan risiko residivisme," ujar Reza. (fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler