jpnn.com, JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa cuaca.
Hal ini lantaran mulai tingginya polusi udara yang menyebabkan kualitas menjadi buruk.
BACA JUGA: Heru Budi Ubah Aturan Era Anies, Hunian di Bawah Rp 2 Miliar Bakal Kena Pajak, Jikaâ¦
Heru mengaku telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk merekayasa cuaca.
“BPBD saya minta untuk bisa melakukan beberapa rekayasa cuaca supaya bisa menurunkan masalah situasi kondisi Jakarta saat ini,” ucap Heru di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/6).
BACA JUGA: Heru Budi Tegaskan Pelaku Penjarahan di Rusunawa Marunda Harus Ditindak
Kepala Sekretariat Presiden itu mengaku akan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi cuaca buruk di ibu kota.
“Semuanya kami mengatasi dengan ya supaya udara Jakarta bersih,” kata dia.
BACA JUGA: Ditanya Maju Pilgub, Heru Budi Sebut Nama Ketua DPRD DKI
Sebelumnya, kualitas udara Jakarta memburuk beberapa waktu terakhir salah satunya saat libur lebaran pada Senin (17/6).
Data situs pemantau kualitas udara indeks kualitas udara (air quality index/ AQI) di Jakarta berada di angka 223.
Wilayah Jakarta mencatatkan angka partikel halus (particulate matter/ PM) 2,5 berada pada angka 153,4 mikrogram per meter kubik (µg/m³) atau setara 30,7 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Lalu, pada Selasa (18/6), kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat, menempatkan kota ini pada posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk.
Menurut data yang dihimpun IQAir, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 229 pada pukul 07.49 WIB. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi