Heru Ingin Maju sebagai Cawagub

Senin, 15 Agustus 2016 – 00:48 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - BALIKPAPAN - Heru Bambang punya hasrat menjadi calon wakil gubernur Kaltim pada Pilgub 2018 mendatang.

Wakil Wali Kota Balikpapan periode 2011-2015 itu ingin mendampingi Rizal Effendi, jika maju sebagai cagub. Rizal merupakan wali kota Balikpapan di periode yang sama.

BACA JUGA: NasDem Mulai Singgung Pilgub 2018

“Aku ikut Pak Rizal saja, dik. Beliau kan mantan pemimpin saya (di Pemkot Balipapan),” kata Heru seperti diberitakan Balikpapan Pos (Jawa Pos Group).

Namun, pria dua anak itu enggan berharap terlalu tinggi jika nantinya Rizal Effendi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur, lantas menggaetnya sebagai cawagub.

BACA JUGA: Pengamat: Ini Penyebab PDIP Sulit Dukung Ahok

Keinginan realistis Heru saat ini, adalah mencalonkan  diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kaltim pada pemilu 2019 mendatang. Alasannya, dia ingin bermanfaat untuk masyarakat Balikpapan. 

“Saya ingin bisa membantu masyarakat Balikpapan. Banyak hal yang perlu dibenahi. Seperti waduk dan pengairan,” ucapnya.

BACA JUGA: Koalisi PDIP-Gerindra Bisa Ulangi Kemenangan di DKI

Heru mengaku saat ini belum terdaftar sebagai kader partai politik (parpol). Pascakeluar dari kepengurusan Partai Demokrat Balikpapan, banyak partai yang ingin meminangnya. 

Salah satunya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang intens melakukan pendekatan dirinya. Namun pria berusia 58 tahun itu belum mengiyakan tawaran tersebut. 

Dalam Pilgub Kaltim juga, Heru Bambang bukanlah wajah baru. Tahun 2008 yang lalu, dia pernah mencalonkan diri menjadi sebagai calon wakil gubernur, mendampingi Nursyirwan Ismail yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Samarinda. 

Tahun itu, keduanya masih tercatat sebagai birokrat. Heru adalah Sekkot Balikpapan, sedang Nursyirwan adalah Assisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesos Pemprov Kaltim. Keduanya diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Sayang, duo birokrat ini gagal meraih simpati masyarakat Kaltim, dengan meraih suara terkecil. Dari 13 kabupaten/kota di Kaltim tahun itu (sebelum pemekaran provinsi Kaltara), dengan jumlah pemilih sebanyak 1.472.521 suara, Nursyirwan dan Heru hanya mengantongi 279.918 atau 19,02 persen. (rkp/ono/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyaluran Anggaran Pilkada di Daerah Ini Masih Ngadat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler