jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro menyatakan prilaku petahana calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyulitkan PDI Perjuangan (PDIP) untuk kembali mengusungnya di Pilkada DKI 2017.
"Ahok terbukti inskonsistensi dan mudah mengecewakan partai politik pendukungnya. Catatan terakhir soal ini, bisa dilihat dari mubazirnya dukungan KTP yang dihimpun TemanAhok untuk mengusung Ahok dari jalur perseorangan," kata Siti, Minggu (14/8).
BACA JUGA: Koalisi PDIP-Gerindra Bisa Ulangi Kemenangan di DKI
Prilaku Ahok seperti itu lanjutnya, pasti dicermati oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Jadi kalau saya ditanya hal apa yang mendorong Mbak Mega sulit mendukung Ahok, ya karena Ahok tak konsisten dan mudah mengecewakan siapa saja," jelas Siti.
Selain itu, Wiwik sapaan Siti Zuhro juga mengkritisi pernyataan Ahok akhir pekan lalu yang akan membolehkan pedagang kaki lima menggelar dagangannya di trotoar.
BACA JUGA: Penyaluran Anggaran Pilkada di Daerah Ini Masih Ngadat
"Ahok lupa masyarakat memiliki memori kolektif. Selama ini membersihkan trotoar dari pedagang kaki lima jadi komoditas politik Ahok. Kini Ahok akan membiarkan kaki lima di trotoar. Menurut saya, ini lucu dan menggelikan," ujar Wiwik.
Dia tegaskan, semua inkonsistensi Ahok hanya untuk pencitraan dirinya. Begitu juga dengan langkah Ahok menggugat UU Pilkada ke Mahkamah Konstitusi, muaranya adalah pencitraan dirinya.
BACA JUGA: Dukungan pada Djarot Maju Sebagai Cagub Makin Besar
Tapi kata Wiwik, Ahok pura-pura lupa, kenapa pasal cuti di UU Pilkada itu dibuat?
"Ahok punya pengalaman buruk kalau petahana tidak cuti dan dia pendukung petahana harus cuti. Tapi ketika dia petahana, malah menolak cuti," pungkas mantan anggota tim revisi UU Pilkada itu.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura Arahkan Dukungan pada Incumbent di Tiga Daerah
Redaktur : Tim Redaksi