Hewan Kurban Rawan Penyakit

Kamis, 10 Oktober 2013 – 02:19 WIB

CIOMAS-Cuaca tak menentu dan minimnya kebersihan mengakibatkan, hewan kurban rawan terserang berbagai penyakit. Untuk meminimalisir masalah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor terus meningkatkan pengawasan.
    
Kepala UPT Puskeswankan wilayah VI, Hani Hasanah mengatakan, ada 220 ekor kambing yang dijual 10 pedagang dan 550 sapi dari 6 pedagang. “Sementara, ada 770 hewan tapi akan terus bertambah terutama jelang lebaran,” ungkapnya kepada Radar Bogor (grup JPNN), kemarin.
    
Ia mengakui, belum lama ini sempat ada 6 ekor sapi yang terkena penyakit cacingan dan kini masih terus diobati agar tak menular.
    
Lebih lanjut ia mengatakan, setiap kecamatan ada dua orang pegawai yang bertugas keliling untuk mengawasi dan memeriksa hewan kurban.
    
Tak hanya itu, kata dia, setelah dipotong semua daging pun akan diperiksa untuk menghindari penyakit berbahaya. “Kambing yang bisa dipotong minimal berumur 1,5 tahun, sedangkan sapi minimal 2 tahun,” tuturnya.
    
Hingga kemarin, para pedagang di lapangan Sakura RT 01/11, Kampung Cibogel, Desa Kota Batu mengaku kambing jawa kurang diminati dan lebih banyak domba.
    
Salah satu pedagang kambing, Rusmawati (40) mengatakan, harga Kambing Jawa Rp1,6 juta hingga Rp5 juta per ekor, sedangkan domba dijual Rp1,8 juta hingga Rp2,8 juta per ekor.
    
“Kambing jawa dikirim dari Banyumas, padahal peminat di Jakarta sangat tinggi. Tapi, di Bogor dari 30 ekor kambing belum ada yang terjual satupun,” ungkapnya.
    
Ia menambahkan, daging kambing jawa hampir sama dengan sapi sebab lebih berisi dan kenyal sedangkan domba agak tipis karena bulunya lebih banyak.
    
Sementara itu, Sapei (47) Warga Gang H. Nurkim RT 04/08, Desa Kota Batu menuturkan, lebih memilih domba karena harganya lebih murah. (rp4)

BACA JUGA: Jamaah Haji Asal DKI Keluhkan Stok Obat Kemenkes

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curah Hujan di Atas Normal, Waspadai Banjir Kiriman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler