Hidayat Anggap Polisi Mengada-ada

Soal Alasan Penahanan Bibit dan Chandra

Jumat, 30 Oktober 2009 – 13:48 WIB

JAKARTA - Polisi dikritik karena menahan Bibit Samad Rianto dan Chandra HamzahMantan Ketua MPR RI yang kini menjadi anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Hidayat Nurwahid, dengan tegas menyesalkan penahanan itu dan menilai polisi tergesa tergesa-gesa

BACA JUGA: Hadi Djamal Divonis 3 Tahun

Menurut Hidayat, alasan yang digunakan polisi untuk menahan Bibit dan Chandra terkesan lemah.

“Saya sangat menyesalkan tergesa-gesanya polisi menahan Bibit dan Chandra
Alasan yang dipergunakan menurut saya memang tidak mendukung penegakan hukum," ujar Hidayat di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (30/10).

Mantan presiden PKS itu menambahkan, alasan polisi menahan Bibit dan Chandra agar tidak menggiring opini publik jelas mengada-ada

BACA JUGA: Anggodo Sambangi Mabes Polri

Pasalnya, kata Hidayat, alasan yang dimungkinkan penahanan adalah jika tersangka berpotensi mengulangi perbuatannya, menghilangkan barang bukti, ataupun melarikan diri
“Tapi itu kan tidak terjadi," lanjut Hidayat.

Disinggung soal banyaknya tokoh yang bersedia menjadi jaminan bagi penangguhan penahanan atas Bibit dan Chandra, pria kelahiran Prambanan, Jawa Tengah itu mengaku salut

BACA JUGA: Kapolri Ganti Delapan Kapolda

Bahkan Hidayat mengaku siap bergabung dengan tokoh-tokoh yang sudah menyatakan diri sebagai penjamin bagi Bibit dan Chandra"Kalau saya diminta menjadi bagian dari yang menjaminkan bahwa mereka tidak akan lari ke luar negeri, saya siap untuk menjadi bagian,” sambungnya.

Sementara itu, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di DPR juga meminta polisi untuk lebih bersikap transparan dalam hal alasan penahananSekretaris FPPP DPR, Muhammad Romahurmuzy, mengatakan bahwa polisi harus bisa mempertanggungjawabkan alasan penahanan itu secara profesional.

"FPPP meminta seluruh pemangku kepentingan menghormati proses hukum yang berjalanTetapi kami juga mendesak Polri bersikap lebih terbuka kepada publik dan bersikap profesionalTolong jelaskan dasar-dasar hukum penahanannya," ujar politisi yang sering dipanggil dengan nama Rommy itu.

Meski demikian orang dekat Suryadharma Ali ini tetap berharap KPK sebagai salah satu komisi negara tidak menggiring opini publikKPK, kata Rommy, juga jangan mendramatisir persoalan“KPK jangan memerankan diri sebagai organisasi partikelir, mendramatisasi persoalan atau membelokkan persoalan hukum menjadi perang opini,” ucapnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Tokoh Pasang Badan


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler