Hidayat Nur Wahid Dorong Generasi Muda Muslim Melek Politik

Minggu, 13 Februari 2022 – 21:13 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA mengajak generasi muda muslim, khususnya kalangan milenial dan generasi Z, untuk tidak antipolitik dan buta politik.

Kalangan milenial dan generasi Z harus ikut membangun wawasan politik yang positif dan konstruktif untuk masa depan mereka dan Indonesia yang lebih baik.

BACA JUGA: MPR RI Minta Pemerintah Perhatikan Kelompok Rentan di Tengah Lonjakan Kasus Omicron

“Indonesia adalah negara warisan perjuangan para ulama di partai politik maupun ormas-ormas Islam bersama bapak-bapak Bangsa dari kalangan nasionalis kebangsaan,'' ujar Hidayat.

Sejak awal, Republik Indonesia merupakan Negara Demokrasi. Karena itu, wajar bila kaum milenial maupun generasi Z memahami dan melaksanakan politik dengan baik dan benar.

BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid Minta MK Tolak Kembali Uji Materi UU Nikah Beda Agama

Jadi, mereka bisa melanjutkan peran historis untuk merealisasikan cita-cita Indonesia merdeka dan reformasi.

Hal ini disampaikan Hidayat kepada para mahasiswa STID Al-Hikmah dalam acara Seminar Politik pada Minggu (13/2).

BACA JUGA: HNW Apresiasi Permintaan Maaf BNPT Kepada MUI

HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid, menjelaskan, kesadaran berbangsa dan bernegara di Indonesia turut dibangkitkan oleh tokoh umat Islam dan organisasi mereka.

Misalnya dalam Jamiatul Khair pada 1903, Sarekat Dagang Islam 1904, dan Syarikat Islam pada 1911.

Semuanya menegaskan pentingnya kesadaran politik untuk kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan Belanda baik dalam aspek politik maupun ekonomi.

Kesadaran politik itu dilanjutkan kalangan pemuda melalui Sumpah Pemuda pada 1928. Salah satu unsur Sumpah Pemuda, Jong Islamiten Bond. Yaitu organisasi pemuda dari kalangan umat Islam.

Karena itu, generasi muda muslim sekarang harus melanjutkan peran bersejarah tersebut.

Dalam sistem hukum di Indonesia, terbuka peluang bagi partai politik Islam bersama partai politik lain untuk memperjuangkan cita-cita dalam koridor Pancasila. 

Partai Politik sejatinya adalah sarana seperti ormas, yayasan, sistem pendidikan, atau TV dan radio.

Generasi muda muslim di negeri demokratis seperti Indonesia pangan bersikap apolitis atau termakan propaganda kaum sekuleris maupun Islamophobia karena tidak membawa maslahat,” lanjutnya.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menerangkan, dalih kelompok antipolitik Islam biasanya adalah agama tidak dibawa ke politik.

Sebab, agama bersih dan politik itu kotor. Kalau konsisten dengan logika tersebut, agama harus dihadirkan dalam urusan politik agar politik menjadi bersih dan bisa menghasilkan produk kebijakan bersih; tidak korupsi, amanah, berlaku adil, dan menjaga lingkungan hidup.

Sebagai negara demokrasi, Indonesia menjunjung tinggi aspirasi dan perjuangan politik dari seluruh pihak.

Termasuk umat Islam. Jadi, bukan hal yang tabu bagi generasi muda muslim untuk terlibat dalam politik, baik melalui partai politik Islam maupun melalui organisasi masyarakat Islam.

“Sebagai mahasiswa, karena sudah berusia di atas 17 tahun, bisa bergabung menjadi anggota partai politik. Kalaupun tidak melalui jalur partai secara langsung, keterlibatan politik generasi muda milenial bisa dilakukan dalam aktivitas di ormas maupun keseharian seperti keaktifan dalam kegiatan masyarakat,'' ujarnya.

Selain itu, mengajak warga kepada kebaikan dan tidak melakukan kejahatan, serta mencerdaskan masyarakat agar menggunakan hak pilih dengan kritis baik dan benar.

Hidayat menegaskan, mayoritas bangsa Indonesia hari ini adalah berusia muda dan beragama Islam.

Jika mereka justru abai terhadap politik, jangan heran jika kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan tidak memperhatikan dan mementingkan aspirasi generasi muda.

Banyak yang tidak bermaslahat bagi umat Islam dan masa depan NKRI.

''Generasi muda muslim yang meyakini bahwa Islam rahmatan lil alamin juga memiliki kesadaran penuh untuk memperjuangkan politik melalui parpol Islam maupun ormas Islam,'' ucap HNW. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler