jpnn.com - jpnn.com - Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta masih menonjol. Dalam sebulan terakhir, ada enam kasus orang mengakhiri hidup dengan cara sadis.
Merujuk data Polres Gunungkidul, kasus bunuh diri didominasi gantung diri. Data tertinggi kasus bunuh diri pada tahun 2012. Jumlahnya mencapai 39 orang.
BACA JUGA: Mau Buang Air, Mertua Kaget Lihat Hal Menyeramkan
Angka itu turun pada 2013 menjadi 29 kasus. Tahun berikutnya, angkanya turun menjadi 19 kasus. Namun, pada 2015 terjadi kenaikan angka bunuh diri menjadi 31 kasus.
Memasuki 2016, ada 28 kasus dan tiga orang percobaan bunuh diri. Angka kasus bunuh diri di Gunungkidul sendiri rata-rata 25 orang per tahun.
BACA JUGA: Kesulitan Ekonomi, Warim Gantung Diri di Balik Lemari
“Data tahun ini per Januari, ada enam orang meninggal karena bunuh diri,” kata Kabag Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino seperti diberitakan Radar Jogja, Rabu (1/2).
Dalam rangka menekan angka bunuh diri, Pemkab Gunungkidul berupaya meningkatkan peran Satgas Berani Hidup yang telah dibentuk beberapa waktu lalu. Namun, upaya itu juga butuh keterlibatan masyarakat.
BACA JUGA: Sakit Tak Kunjung Sembuh, Kantri Pilih Jalan Pintas
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, masyarakat bisa ikut berperan serta dalam memonitor lingkungan masing-masing. “Mereka diminta peka dengan situasi sekeliling, sehingga bisa melapor pada petugas puskesmas setempat,” kata Badingah.
Jika masyarakat peka pada situasi di wilayah masing-masing, lanjut Badingah, potensi munculnya kasus bunuh diri bisa terdeteksi dan dilakukan pencegahan sedini mungkin. “Diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat,” ucapnya.
Soal kendala antisipasi bunuh diri, ada kendala lain. Yakni jumlah dokter jiwa di Gunungkidul yang masih kurang.
“Baru ada satu orang di RSUD WOnosari. Untuk dokter yang ada di puskesmas sudah dilatih mengenai penanganan kesehatan jiwa,” ujarnya.
Dalam upaya menekan kasus bunuh diri, pemkab berkoordinasi kepolisian. Salah satunya melalui peran Babimkamtibmas. “Sosialisasi bisa dilakukan dengan pendekatan keagamaan,” katanya.(gun/hes/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertengkar dengan Pacar, Wawan Pilih Terjun ke Sungai
Redaktur & Reporter : Antoni