jpnn.com - Ada baiknya Anda mengetahui apa saja faktor penyebab keguguran. Biasanya, keguguran terjadi pada trisemester pertama kehamilan. Risiko keguguran pada setiap wanita hamil mencapai sekitar 21 persen dan akan semakin mengecil saat usia janin telah memasuki trisemester dua dan tiga.
Sayangnya, tidak ada seorangpun yang mampu mencegah datangnya keguguran. Hal tersebut terjadi karena sejatinya tubuh secara alami menolak kehamilan yang tengah Anda jalani.
BACA JUGA: 9 Kolam Renang Ajaib yang Ada di Dunia
Berikut ini faktor penyebab keguguran.
1. Kelainan genetik atau kromosom
BACA JUGA: Tiga Batu Akik yang Jadi Harta Karun Berau
Sekitar setengah dari keguguran terjadi secara sporadis. Biasanya karena kelainan kromosom seperti down syndrom, cystic fibrosis atau sindrom Turner.
"Ada sistem internal yang jika kromosom serba salah, sistem tahu untuk mematikan dirinya," kata pediatri genetika, Dr. Susan Gross, seperti dilansir laman Fox News, Minggu (25/10).
BACA JUGA: Pemalsuan Lukisan Para Maestro Selalu Pantai Perkembangan
Dokter biasanya meminta Anda untuk menjalani tes identifikasi sumber keguguran. Jika keguguran karena genetik, konselor genetik atau spesialis kedokteran ibu-janin bisa memprediksi kapan terjadi lagi.
2. Sperma fragmentasi DNA
Penyebab lain untuk keguguran yang sering diabaikan namun diyakini sangat umum adalah fragmentasi DNA sperma. Hal ini terjadi ketika untai DNA sperma rusak dan tidak bisa mengirimkan DNA untuk telur.
"Meskipun ada berbagai tingkat keparahan, kemungkinan keguguran adalah 2 sampai 5 persen lebih tinggi untuk laki-laki yang memiliki kondisi tersebut dibandingkan dengan laki-laki bersperma sehat," kata urolog Dr. Philip Werthman.
Ada sejumlah alasan mengapa fragmentasi DNA sperma terjadi. Misalnya, merokok, penggunaan antidepresan, paparan panas, kemoterapi atau radiasi, varikokel, pembesaran pembuluh darah di skrotum atau bahkan demam. Spesialis infertilitas laki-laki dan beberapa klinik IVF akan menawarkan skrining.
Pengobatan tergantung pada tingkatan masalah masalah atau bisa juga mencakup prosedur yang dikenal sebagai aspirasi sperma dan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI). Juga, telur berpotensi memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA dalam sperma yang rusak. Keberhasilan sangat tergantung pada seberapa banyak dan di mana kerusakan berada.
3. Hormon
Cacat fase luteal atau tingkat progesteron rendah di paruh kedua siklus bisa menyebabkan masalah dengan implantasi. Wanita dengan kondisi ini akan memiliki bercak di paruh kedua siklus mereka sebelum periode mereka. Hipotiroidisme dan diabetes adalah dua masalah hormonal lainnya yang bisa menyebabkan keguguran.
4. Obesitas
Menurut laporan oleh DC National Center for Health Statistics, hampir 1 dari 4 wanita mengalami obesitas sebelum hamil yang merupakan faktor risiko independen untuk keguguran.
5. Obat-obatan
Merokok, alkohol dan penggunaan narkoba semua bisa meningkatkan risiko untuk keguguran. Selain itu, wanita yang terkena paparan tingkat tinggi bahan kimia beracun seperti bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam plastik, 83 persen lebih mungkin untuk keguguran.
Kabar baiknya, kopi masih aman bagi ibu hamil. Para ahli sepakat, delapan cangkir kopi setiap hari masih aman.
6. Infeksi
Infeksi Mycoplasma yang terjadi di lapisan rahim tidak memiliki gejala tetapi bisa menyebabkan keguguran. Salah satu penyebabnya, berkurangnya tingkat keasamaan. Ini bisa mengakibatkan pertumbuhan bakteri berlebihan.
Infeksi lain juga harus diwaspadai para ibu hamil karena bisa mengakibatkan keguguran. Yakni, listeria, gondok, rubella, campak, cytomegalovirus, parvovirus, gonorrhea, dan klamidia.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow... Lukisan Palsu Maestro Pun Bisa Laku Rp 3 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi