jpnn.com - CIREBON – Seorang pria ditemukan tak bernyawa di dalam kamar mandi dekat komplek ziarah Astana Gunung Jati, Cirebon, Rabu (21/9).
Pria bernama Ropiih itu adalah sopir bus yang sedang mengantar rombongan peziarah dari Desa Pasir Panjang, Pasuruan, Jawa Timur.
BACA JUGA: Kejari Ende Lepas Empat Tersangka Korupsi, Ini Alasannya
Awalnya, Ropiih disangka hilang oleh rombongan yang dibawanya. Pasalnya, sudah lebih dari satu jam dia tak kembali ke mobil. Padahal, rombongan seharusnya sudah bergerak menuju Banten.
Beberapa kali dihubungi ke telepon genggamnya, Ropiih tidak kunjung menjawab. Akhirnya sejumlah panitia ziara, peserta rombongan dan awak bus mencari keberadaaan pria asal Probolinggo tersebut.
BACA JUGA: BNN Sisir Pelabuhan Merak, Hasilnya?
Beberapa saat dicari, rupanya ada warga yang mengaku sempat melihat Ropiih masuk ke dalam WC umum milik warga setempat. Setelah dicek, Ropiih ditemukan dalam kondisi terduduk di dalam.
“Rombongan jelas panik, padahal kondisi sopir sebelumnya sehat, ketika ditemukan, kondisi sopir sudah tidak bergerak, tidak sadar, dicoba dikasih pertolongan tapi tidak ada respon, akhirnya lapor polisi,” ujar Rokhim (42), salah seorang peserta ziarah asal Pasuruan yang ditemui Radar dikomplek parkir Astana Gunung Jati, Rabu (21/9).
BACA JUGA: PENTING! 3.500 Lowongan Kerja, Hari Ini Terakhir Masukkan Lamaran
Setelah polisi datang, korban pun dievakuasi ke RS Pertamina untuk mendapatkan pertolongan, namun saat sampai dirumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Diceritakan Rokhim, rombongan tersebut berangkat dari Pasuruan untuk ziara ke beberapa tempat seperti makam para wali dan tempat-tempat lainnya pada hari Senin (19/9). Biasanya ziarah seperti itu menghabiskan waktu sampai satu minggu.
“Tadi pagi kita berolak dari Pekalongan dan baru sampai Gunung Jati jam 11 siang,” beber dia.
Setelah sampai, rombongan pun melakukan doa dan berziarah ke komplek makam sunan Gunung Jati. Sekitar pukul 12.00 WIB, rombongan sudah bersiap dalam mobil bus untuk melanjutkan perjalanan ke Banten.
“Kita tunggu sekitar satu jam, baru ketahuan kalau sopirnya meninggal, waktu berangkat awak bus hanya dua yakni sopir sama kernet, ini kita lagi ngontak pengurus yang di sini untuk disediakan sopir cadangan untuk meneruskan ziarah,” tuturnya. (dri/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuiiiih..Ada Wifi Gratis di Masjid
Redaktur : Tim Redaksi