jpnn.com, SURABAYA - Warga sisi Kali Surabaya di kawasan Jambangan dihebohkan dengan penemuan jenazah berjenis kelamin laki-laki seorang pria pada Rabu (2/5).
Jasad tersebut kemudian diidentifikasi bernama Agus Supriadi. Pria berusia 46 tahun itu ditemukan mengapung di sungai tepat di bawah tol Waru-Perak.
BACA JUGA: Gadis Ini Dilaporkan Hilang, Ternyata Nginap di Rumah Pacar
Setelah kabar penemuan Agus merebak, Jawa Pos menelusuri latar belakang Agus.
Berdasar kartu identitas di dompetnya, Agus tinggal di RW II, Kelurahan Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
BACA JUGA: Tersesat, Syukur Akhirnya Ditemukan Terkulai Lemas di Hutan
Kebetulan sesampai di daerah itu, Jawa Pos bertemu Sutija yang tak lain adalah kakak kandung Agus.
Sehari-hari Sutija berdagang di Pasar Taman, Sepanjang, dekat rumahnya. Dia membuka warung nasi campur.
BACA JUGA: Kebakaran Solar Balikpapan: Tiga Pemancing Masih Hilang
Ketika pertama ditemui, dia tengah berbincang dengan pelanggannya. Ijah, sapaannya, merasa heran ketika ditanya alamat rumah dan nama yang sangat dia kenal.
"Itu adik saya, Mas. Ada apa ya?" ucapnya.
Ketika dijelaskan, pecahlah tangis Ijah. Dia mengatakan belum mengetahui kabar itu sama sekali.
Belum ada pihak berwajib yang datang ke rumahnya atau saudara-saudaranya yang lain. Menurut Ijah, Agus memang sudah empat hari tidak pulang.
"Saya tidak tahu dia ke mana. Dia keluar rumah tanpa pamit," tuturnya di sela-sela tangis.
Warga pun gempar. Sejurus kemudian, datanglah beberapa warga untuk menenangkannya.
"Sudah Ning Ijah. Kabar belum tentu benar," ucap Damar, salah seorang warga.
Damar tinggal di sebelah rumah yang ditinggali Ijah dan Agus. Dia mengungkapkan sudah dihubungi polisi terkait kabar tersebut.
Damar tidak memberi tahu Sutija perihal informasi itu. "Ning Ijah ada jantung (penyakit jantung), takut kumat nanti," tutur Damar.
Berdasar keterangan Damar, Agus dikenal sebagai pribadi yang ramah. Sepengetahuannya, tak ada pihak yang memusuhinya.
Pria kelahiran Sidoarjo itu juga dikenal hobi memancing. "Memang sering mancing di kawasan rolak (Bangunsari) biasanya," ungkap Damar.
Namun, dia selalu pulang tepat waktu. Tidak sekali pun Agus pamit untuk menghabiskan malam di tempat lain selain di rumah.
Namun, empat hari lalu Agus menunjukkan tanda-tanda di luar kebiasaan.
Dia menanyakan kepada seluruh kerabatnya, di mana KTP-nya. Hendak pergi jauh, katanya.
"Dia tidak bilang mau ke mana," imbuh Damar.
Semalam sebelum penemuan jasadnya, seorang tetangga bertemu Agus di kawasan Jambangan. Sempat diajak pulang, Agus menolak ajakan tersebut.
Jenazah Agus ditemukan pada pukul 12.30. Dia ditemukan tersangkut enceng gondok. Mengapung di pinggiran sungai.
"Kami mendapat laporan dari rekan Marinir yang sedang latihan dayung," ucap Kanit Intelkam selaku perwira pengawas (pawas) Polsek Jambangan Iptu Sukariyanto. (bin/c6/ady/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakek Menghilang, Ternyata Ada di Sumur Tua
Redaktur & Reporter : Natalia