Hina Bocah Muslim, Politikus Singapura Mundur

Sabtu, 19 November 2011 – 13:11 WIB
SINGAPURA - Isu penghinaan agama memaksa seorang anggota partai penguasa Singapura mundurSaat ini polisi tengah memeriksa Jason Neo setelah mengunggah komentar melalui akun Facebook-nya

BACA JUGA: Kirim Hillary Clinton ke Myanmar

Dia menggambarkan anak-anak muslim dalam sebuah bus sekolah sebagai teroris yang sedang berlatih.
   
Juru bicara kepolisian setempat, kepada Agence France-Presse membenarkan, tengah menginvestigasi politisi 30 tahun tersebut setelah mendapat laporan adanya posting terkait isu SARA di akun Facebook-nya pada Februari lalu

   
Media lokal Jumat (18/11) melaporkan bahwa Neo dipaksa mengundurkan diri dari sayap organisasi pemuda Partai Aksi Rakyat (PAP) setelah anggota lainnya menolak pembelaannya.
   
Harian Straits Times memuat foto posting kontroversial tersebut Jumat (18/11)

BACA JUGA: Syria di Ambang Perang Sipil

Di bawah gambar murid sekolah muslim yang mengenakan seragam kuning-hijau mengenakan kopiah, Neo menulis keterangan: "Bus berisi teroris-teroris muda dalam proses pelatihan".
   
Masih menurut harian tersebut, Neo adalah seorang relawan di cabang organisasi PAP di wilayah Sembawang, Singapura utara
Di sana dia tidak bermasalah dengan aktivis Melayu lain di tim yang sama.
      
Anggota partai lain mengecam tindakan Neo

BACA JUGA: Paus Melawat ke Kota asal Voodoo

Sebelum menutup akun jejaring sosialnya, Neo sempat meminta maaf kepada publik.
   
Negara multietnis Singapura, pernah mengalami kerusuhan rasial 1960 an dan dikelilingi negara-negara Muslim, Indonesia dan MalaysiaMasyarakat lokal dan pemerintah selalu mengambil tindakan tegas terhadap perilaku yang memancing kebencian rasial dan agama
   
Populasi masyarakat 74 persen didominasi etnis Tionghoa, 13 persen musim Melayu, 9 persen India, dan sisanya adalah imigran dari berbagai negara
   
Memicu kebencian rasial bisa ditindak secara hukum di SingapuraMisalnya membayar denda hingga USD 3.854 (sekitar Rp 34,7 juta) atau penjara maksimal tiga tahun, dan bahkan gabungan antara dua hukuman tersebut
   
Bapak pendiri Singapura, Lee Kuan Yew pernah meminta penduduk Muslim setempat untuk tidak terlalu keras dalam menerjemahkan ajaran agamanya demi tujuan integrasi nasional(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Autis yang Tak Bakal Tersesat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler