JAKARTA-- Pendaftaran sekolah negeri untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) tidak akan dibuka kembali alias sudah ditutupMenteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menjelaskan, jika pendaftaran masih dibuka, dikhawatirkan akan menjadi pemicu adanya aksi jual beli bangku kosong.
"Jadi begini , ini kan tidak mudah
BACA JUGA: 28 Negara Ikut Kontes Matematika di Bali
Di satu sisi, kalau bangku kosong itu diisi maka kecenderungannya akan disalahgunakanBACA JUGA: CISV Jalin Persahabatan RI-Prancis Lewat Remaja
Tanggal sekian tutup ya tetap proses belajar harus dimulaiBACA JUGA: Gedung SDN 07 Makasar Rawan Ambruk
Itu kan juga bisa menimbulkan persoalan," terang Nuh kepada JPNN di Jakarta, Sabtu (16/7).Nuh mengatakan, kebijakan ini sekaligus untuk memperhatikan sekolah swastaArtinya, siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, maka bisa mendaftar ke swasta"Mungkin yang tidak dapat sekolah negeri, bisa beralih ke swasta," imbuhnya.
Mantan Menkominfo ini menerangkan, jika quota sekolah X sebanyak 100 kursi, dan yang masuk atau mendaftar 120 orang, maka yang 20 harus keluarSebaliknya, kalau kapasitasnya 100 kursi tapi yang mendaftar 80 orang, berarti ada sisa 20 kursi"Tapi saya tetap punya keyakinan yang mendaftar pasti lebih banyak daripada seatnya ituItu bisa dibuktikan dari jumlah lulusan SMP lebih besar daripada kapasitas atau quota seat yang ada di SMA," tukasnya.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menambahkan, jika calon peserta didik hingga detik ini belum dapat di sekolah negeri, maka sebaiknya harus mencari jalan lain, yakni mendaftar ke sekolah swasta"Itu sudah konsekuensinyaOleh karena itu, kalau mau dapat negeri tadi, belajar lah yang rajinSupaya bisa masuk ke negeriDan sekolah memang punya persyaratan dan tidak bisa memaksakan semua anak bisa masuk meskipun mengaku anak Indonesia yang harus dapat sekolah negeriLoh, yang lain kan juga punya hak," ujar Nuh.
Jadi, terang Nuh, kursi kosong di beberapa daerah yang mencapai puluhan ribu tersebut bukanlah kosong dalam arti sebenarnyaAkan tetapi, karena sampai batas waktu ditentukan tidak ada yang mendaftar, akhirnya penutupan pendaftaran yang merupakan resiko yang harus diambil pemerintah daerah"Kewenangan ini kan ada di daerah, bukan di Kementerian," serunya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SMA Plus Muhammadiyah Resmi Ditutup
Redaktur : Tim Redaksi