Hindari Liburan Saat Pandemi, Ini Bahayanya untuk Anak

Sabtu, 02 Januari 2021 – 04:33 WIB
Ilustrasi liburan bersama anak. Foto: holidayhypermarket

jpnn.com - Para orang tua tampaknya harus berpikir ulang jika ingin berlibur di masa pandemi.

Bukannya senang dan sehat, liburan saat pandemi justru bisa membuat anak lebih berisiko terserang penyakit.

BACA JUGA: Diancam akan Dibunuh Pelanggan, Abdurrahman Mendadak Terjatuh dan Meninggal Dunia

Menurut dr. Arina Heidyana, anak-anak usia dini sebenarnya masih belum bisa menikmati dan merasakan arti liburan yang sebenarnya.

Dengan demikian, liburan saat pandemi apalagi sampai mengajak anak sama seperti memuaskan ego orang dewasa semata. 

BACA JUGA: 2021 Jadi Penentu Pengendalian Pandemi dan Dampaknya

“Kalau tetap memaksakan berlibur bersama anak, apalagi lokasi berliburnya pindah-pindah tempat dan ke area ramai, bisa dibilang itu adalah tindakan yang egois,” tutur dr. Arina.

“Meski anak-anak yang positif COVID-19 banyak yang bergejala ringan, tetap saja penyakit ini bisa mematikan,” tegas dr Arina.

BACA JUGA: 4 Tips Nikmati Kopi Agar Jauh Lebih Sehat untuk Tubuh

Selain itu, dr. Arina juga mengatakan anak kecil yang merasa tidak enak badan pasti akan rewel dan justru kasihan.

“Kalau alasannya karena anaknya bosan di rumah, orang tua harus cari cara agar suasana rumah tidak membosankan. Ada banyak edukasi menyenangkan selain liburan saat pandemi yang bisa dilakukan di rumah,” ucap dr. Arina.

Fakta Medis Bahaya Liburan saat Pandemi

Anak-anak di bawah 12 tahun tidak diwajibkan melakukan tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan ke luar kota.

Padahal, bukan tak mungkin si anak menjadi super spreader alias pihak yang dapat menyebarkan virus corona dengan cepat ke orang lain.

Dilansir Pandemic Talks, Ketua Satgas COVID-19, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yogi Prawira, SpA(K) mengatakan, 1 dari 10 orang yang terinfeksi adalah anak atau orang di bawah 18 tahun. 

Sebanyak 2 persen kasus COVID-19 anak di Indonesia mengalami gejala berat hingga kritis. 

Melengkapi penjelasan, dr. Reza Fahlevi, Sp. A., mengatakan tentang risiko anak untuk mengalami multisystem inflammatory syndrome in children (MISC) akibat infeksi virus corona.

“Jadi, virus corona yang menyerang anak bisa menyebabkan MISC. Artinya, multisistem atau keterlibatan peradangannya itu tak hanya pada pernapasan, tetapi pada organ lain juga,” kata dr. Reza.

“Dia (virus corona SARS-CoV-2) bisa menyebabkan peradangan, mulai dari sistem saraf, menimbulkan kejang, gangguan kesadaran, dan lain-lain,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, dr. Reza mengatakan bahwa virus mematikan tersebut dapat pula mengganggu fungsi paru-paru dan menyebabkan gangguan sirkulasi.

“Masalah kulit, seperti merah-merah; serta gangguan saluran cerna seperti muntah dan diare juga bisa terjadi pada anak-anak. Kondisi ini berakibat juga ke ginjal dan berujung pada gagal ginjal,” ujar dr. Reza.

Faktanya, kasus kematian COVID-19 pada anak paling umum terjadi akibat kondisi MISC. 

Oleh karena itu, kondisi ini perlu diwaspadai, sekaligus mematahkan anggapan bahwa semua kasus infeksi virus corona di anak hanya yang ringan-ringan saja. 

Sejatinya, liburan anak saat pandemi bisa dilakukan meski hanya di rumah saja. Guna mencegah kebosanan, temukan kegiatan menarik yang sesuai usia anak. 

Jangan lupa ajak anak diskusi dan beri pengertian, agar ia bisa tetap menikmati momen liburan meski hanya di rumah.

Jika terpaksa harus liburan saat pandemi, patuhi selalu protokol kesehatan yang berlaku.(NB/AYU/klikdokter)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Liburan   Pandemi   Orang Tua   Berlibur   anak  

Terpopuler